Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Membangun Liga Pro Bergengsi untuk Garuda Putri!

11 Mei 2024   09:40 Diperbarui: 15 Mei 2024   02:46 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain tim putri Indonesia U-17 tidak dapat menahan tangis setelah kalah dari tim putri Korea Selatan dalam pertandingan Grup A Piala Asia Putri U-17 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (9/5/2024). (Foto: KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN)

Bristol City trip altered for TV coverage (mancity.com) 
Bristol City trip altered for TV coverage (mancity.com) 

Menarik perhatian penggemar

Sama seperti liga 1, liga putri juga harus memulai pertandingan di lapangan besar, mereka harus dianjurkan untuk menggunakan stadion besar. Semakin besar kapasitas stadion berarti akan semakin ramai tempat untuk penonton.

Menurut The FA, tidak perlu menggunakan strategi macam-macam, cukup turunkan harga tiket 90% lebih murah dari pertandingan EPL, maka penonton akan naik secara drastis. Ini mungkin agak ekstrem, karena itu urusan harga PSSI jauh lebih mengerti, tetapi tak bisa dibantah harus lebih murah

Ketika harga tiket sepakbola ini murah, orang akan mulai berpikir liga ini sebagai hiburan umum, bukan lagi untuk penggemar sepakbola, semenjak tak ada pengorbanan terlalu besar (biaya) harus ditunaikan untuk menonton langsung.

Poin fundamental dari ini semua adalah promosi. Sekarang, tergantung para pemangku kebijakan akan dipromosikan seperti apa liga ini, kemudahan akses seperti yang sudah diberikan federasi Inggris tak bisa dipungkiri merupakan salah satu pilihan aman dan bisa diterapkan untuk liga domestik.

Selain itu, pembatasan penerbangan mungkin juga diperlukan, semenjak industri liga belum terlalu besar, bepergian jauh cuma akan membuang banyak waktu dan tenaga pemain. 

Mungkin dengan membatasi pertandingan untuk Jawa dan Bali bisa jadi satu pilihan untuk beberapa tahun ke depan, semenjak kedua pulau ini paling ramai manusia.

Memang akan ada kesenjangan, tetapi diperlukan fokus penuh untuk membangun liga baru, eksistensi liga 1 jelas membuktikan federasi tak bisa mengakselerasi liga dalam satu negara sebesar ini, terlalu luas untuk diperhatikan. Karena itu, kita harus berani bersama mengambil pendekatan baru untuk liga pro wanita.

 
AFC U17 Women's Asian Cup (the-afc.com) 
AFC U17 Women's Asian Cup (the-afc.com) 

Membangun keberlanjutan liga

The FA sendiri memasang layanan gratis untuk menonton setiap pertandingan diadakan, selama penonton sudah memiliki akun di aplikasi resmi mereka. Ini juga dilakukan oleh DANZ, pemilik hak siar Liga Champions Wanita (UWCL) menggratiskan akses menonton melalui Youtube resmi mereka. 

Dua kasus di lapangan ini perlu dijadikan contoh, federasi tak perlu menggandeng OTT untuk mulai membangun liga, memberikan akses untuk semua juga merupakan salah satu strategi promosi tersendiri. Benar, pemberian akses jelas akan lebih menarik minat dibandingkan dengan harus membayar bulanan.

Selain itu, pemberian akses untuk semua juga merupakan suatu cara paling efektif menghentikan pembajakan, terlebih federasi berani menggandeng Youtube sebagai partner, akses dari Youtube jelas akan jauh lebih mudah dibandingkan dengan aplikasi resmi seperti The FA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun