Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Godaan Keinginan, Lebih Baik Konsisten Kerja atau Mundur?

8 Mei 2024   20:28 Diperbarui: 8 Mei 2024   20:35 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyambut Kebijakan Baru Penataan Pegawai Non-ASN - Kompas.id 

Terjatuh ke dalam lubang produktif semu bisa membuat semakin malas, makin stres, juga makin miskin. Lubang ini didorong oleh keuntungan per aksi, kita butuh bekerja untuk mendapatkan upah. Memang benar terkadang semua berjalan demikian, tetapi lingkaran ini harus berjalan sampai kapan?

Kita semua memahami diri sendiri merupakan pemalas secara alami, dan masih ada sebagian orang ingin memperbaiki ini semua, tetapi ada juga sebagian lain menerima semua dan memilih menjalani semua rutinitas sehari-hari hingga terjatuh dalam produktif semu.

Kehidupan modern memang dipenuhi daftar panjang keinginan, tetapi keterbatasan ruang untuk merealisasikan. 

Harus diakui mengerjakan pekerjaan dan pulang, lalu kembali kerja tidak akan membuatmu lebih cepat kaya, terutama dengan berbagai kebutuhan belanja, juga kebutuhan untuk membantu anggota keluarga. 

Dengan peningkatan biaya hidup, juga kestabilan gaji dan mungkin beberapa pekerjaan sampingan, semua kesibukan ini pada suatu titik akan membutuhkan ruang untuk tenang bersama teman atau keluarga.

Dari sini dibutuhkan keseimbangan untuk memaksimalkan semua, agar kita lebih produktif sungguhan, juga tidak cepat lelah dalam mengerjakan ini semua. Mari menggali beberapa alasan ini.

Terlalu sibuk mengatur finansial

Beberapa perusahaan memberikan jasa terkait pengaturan keuangan, ini memang membantu untuk beberapa orang, tetapi sebagian besar tidak membutuhkan jasa ini. Sebagai seorang berpenghasilan rata-rata, akan jauh lebih baik untuk menjaga keuangan sendiri, hindari bunga tinggi, dan investasi dengan hati-hati. 

Kalau kita tidak bisa menahan diri di saat kekurangan, maka tidak akan pernah bisa merasakan puasa di saat berkecukupan. 

Dari sini kita bisa mulai membaca sendiri buku tentang keuangan, menambah pundi-pundi ilmu pengetahuan. Dengan membaca, lalu praktik sendiri, mungkin juga akan gagal dalam proses, tidak akan masalah, karena kita akan mendapatkan pelajaran berharga dari ini semua.

Mungkin, di atas kertas ini akan berjalan lama. Namun, kalau dipikir kembali, apakah menggunakan jasa manajer keuangan akan selalu berjalan lancar. Setelah semua, mereka cuma memberikan saran terkait penganggaran uang, bukan mengambil kendali hak membelanjakan, kuasa penuh akan keuangan masih berada di tangan kita sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun