Tak bisa dipungkiri mayoritas dari kita masih kesal, entah dengan permainan, atau hasil pertandingan Garuda muda dalam menghadapi Uzbekistan U-23 pada Senin (29/04) kemarin, di mana Uzbekistan berhasil memainkan permainan mereka dengan nyaman di atas lapangan.
Meski demikian, sebagian penggemar juga menyalahkan wasit Shin Yin Hao dalam menjalankan tugas, terutama dengan beberapa keputusan krusial yang bisa dipastikan merugikan tim, juga mengubah jalan pertandingan secara keseluruhan.
Di sini kita tak akan membahas ini semua, pertandingan kemarin sudah berakhir, sangat signifikan untuk pemain lekas sembuh dari pengalaman buruk, lalu kembali meroket dan meraih tiket Olimpiade seperti target utama kita.
Terlebih, lawan untuk perebutan juara 3 sudah terang, Irak akan merasakan ketangguhan Garuda Muda atau justru sebaliknya. Tentu, ini semua akan tergantung bagaimana tim menyiapkan semua, jangan membiarkan keleluasaan permainan seperti kemarin kembali terulang di atas lapangan. Di sini akan berisi mengenai beberapa hal perlu diperhatikan, juga dipersiapkan sebelum menghadapi Irak pada Kamis (02/05) besok.
Region Asia Fisik Eropa
Seperti kita semua tahu Irak memiliki atribut fisik kuat, sama kuat dengan atribut fisik Eropa, hampir setiap pengamat bola selalu membahas tentang fenomena kekuatan fisik dari tim-tim Timur Tengah, termasuk Irak U23 ini.Â
Terlebih, Rizky Ridho juga dipastikan absen, setelah terkena kartu merah kemarin, seorang pemimpin di lini pertahanan, sekaligus juga salah satu pemain bertahan yang bisa menawarkan atribut fisik hampir setara dengan pemain Iraqis.
Meski demikian, kita semua juga tahu Spanyol bukan negara dengan atribut fisik terkuat di Eropa, justru sebaliknya. La Roja memiliki pemain dengan rata-rata tinggi salah satu paling pendek di sana, terlebih pemain andalan mereka, Gavi dan Pedri yang bahkan tidak lebih dari 175 cm. Dan, kita semua tahu bagaimana Spanyol bermain.
Dari sini kita bisa meniru La Roja, kabar baiknya Shin Tae-yong sudah menerapkan ini semua dengan para pemain dan mereka bisa menerapkan dengan baik. Terbukti dari beberapa pertandingan belakangan, kita disuguhkan dengan permainan umpan-umpan pendek tenang nan mematikan di atas lapangan.
Salah satu tugas terberat dari pelatih kepala adalah meningkat kualitas ini semua, menghadapi pasukan Singa Mesopotamia tim perlu untuk bermain lebih baik lagi, memainkan intensitas untuk menang lebih tinggi, juga kesadaran akan umpan dan gerakan tanpa bola di dalam skema.
Garuda Muda harus bisa berpikir lebih cepat di atas lapangan, sebelum pemain lawan beradu badan, kita sudah mengumpan, berlari mencari celah kosong, memainkan umpan kembali, cuma dengan kerja sama cerdas, juga tersistem tim bisa memenangkan pertandingan.