Besok-besok aku baru tahu. Bahwa, bagi Keturunan Murni, seorang Putri Aldebaran, adalah kesedihan mendalam, kecemasan kehilangan orang yang disayang, yang bisa memicu kekuatan tiada tara miliknya. Sementara bagi Petarung Klan Matahari seperti aku, adalah rasa marah membara, yang bagai matahari membakar, yang akan memicu kekuatan milikku. Membuatku bisa mengaktifkan Teknik Masa Depan.
Sekali lagi, Tere Liye kembali harus menjatuhkan kesedihan mendalam untuk pemeran utama, juga beberapa pemeran sampingan dari serial Bumi, serial kembali menjadi bahan bacaan tidak sehat untuk pembaca tenang.Â
Pertama, cerita dimulai dengan keadaan sulit dialami oleh dua pemeran utama, kali ini Seli sebagai narator cerita. Sejujurnya, penceritaan di 20 halaman pertama dimulai agak kurang terang, terlalu melompat-lompat, beruntung serial ini sudah terkenal, pembaca memiliki kesabaran lebih untuk ini, Tere Liye tidak bisa terus-terusan menyalahkan Seli untuk persoalan ini.
Meski demikian, penceritaan mulai berjalan runtun seperti biasa dalam cerita ini. Kembali dengan keadaan sulit, Seli dan Raib harus terus-terusan berpindah secara manual (kekuatan) ke barat agar tidak termakan oleh pergerakan Hutan Gelap karena kapal terbang mereka, Ily dicuri oleh warga lokal, tidak ada pilihan lain di sini.
Seperti biasa, di dalam kesulitan dan kelelahan Seli dan Raib tetap berlaku baik, satu atau dua kali perlakuan ini masih dibalas dengan kejahatan, tetapi ketiga kali mereka diterima oleh salah satu pemukiman dan mendapatkan tempat istirahat di sana, mereka tak perlu lagi berjalan ke barat secara manual.
Pemukiman di klan Matahari Minor bisa berteleportasi, jauh lebih cepat dibandingkan semua kapal terbang karena kebutuhan mendesak akan hal ini. Â Yah! Mereka berlari dari kejaran area Hutan Gelap bersama dengan pemukiman mereka.
Dari sini rentetan hal baik mulai dialami, yang terbaik di antara semua ketika si Putih kembali bertemu dengan N-ou, kedua ini kembali bonding setelah sekian lama, dua permata klan Polaris. Tere liye harus diakui berhasil menggambarkan pertemuan yang apik.
Hutan Gelap merupakan sebuah area dikuasai oleh bunga Matahari Hitam, salah satu alat mutakhir peninggalan klan Aldebaran. Bunga ini bekerja dengan menguasai dua orang sebagai alat untuk mewujudkan mimpi, Raja Hutan Gelap dan Panglima Hutan Gelap.
Plot di sini juga merupakan sebuah masterpiece, di mana Raja Hutan Gelap adalah Tazk, sementara Panglima Hutan Gelap adalah Ily, ini bukan cuma dari plot, tetapi juga penggambaran besar hingga demikian harus diapresiasi.
Dari edisi ILY ini Tere Liye tak lupa untuk menambahkan bumbu politik, di mana selalu ada ketidaksetujuan antara pemimpin klan (kanselir) dengan pemandu tokoh utama, untuk serial ini bisa dikatakan jatuh kepada Cwaz, sebelum di akhir mereka dipandu oleh N-ou.