Secara keseluruhan, kedua negara bisa dibilang berbagi beberapa hal cukup signifikan dari sini. Kolonialisasi dari Perancis betulan memberikan sebuah tanda tersendiri untuk kedua negara, memberikan sentuhan keunikan yang tak tergantikan.
Makanan
Salah satu hal memungkinkan untuk menyatukan semua orang adalah makanan, cukup dengan makan bisa menyenangkan semua orang, bahkan beberapa orang cukup tidak kelaparan sudah senang, semua ini cukup menjawab pembagian beras secara struktural oleh pak Lurah sebelum pemilihan kepala desa.
Kembali untuk topik utama, dua negara memiliki hidangan utama cukup sama tak lain Bouche la Reine dari Perancis yang dimiripkan dengan Pastilla dari Aljazair. Kedua hidangan ini dari luar tak bisa dipungkiri cukup beda, tetapi dari bahan dan variasi tak bisa dibantah sama.
Di samping itu, beberapa deser dari Perancis seperti Eclairs et Religieuses juga dikatakan terpengaruh dari Mignardises, salah satu deser paling terkenal dari tanah Aljazair.
Selain itu, beberapa teknik memasak dari Aljazair, seperti penumisan dan penggunaan mentega ke dalam makanan seringkali dikatakan meminjam dari Perancis punya masakan.
Terlepas dari semua kesamaan, terdapat satu hal terbantahkan di mana kedua warga negara memiliki tradisi sama untuk menikmati kopi, dengan kematangan sempurna, juga disajikan dalam gelas kecil untuk mencari kepekatan rasa.
Meski demikian, untuk urusan rasa kedua negara memiliki selera berbeda. Perancis lebih menyenangi rasa manis, membenci rasa pedas. Sedangkan, Aljazair memiliki kecenderungan menoleransi rasa manis, juga menyenangi rasa pedas.
Olahraga
Kedua negara ini sepakat menobatkan sepakbola sebagai olahraga kegemaran di antara semua, terlebih Perancis yang kita semua tahu memiliki sejumlah prestasi mendunia di sini. Namun, tahukah kalian dibalik prestasi gemilang Perancis selalu ada darah Aljazair memberi kontribusi.
Zinedine Zidane
Zinedine Yazid Zidane tak bisa dibantah merupakan pemain terbaik sepanjang sejarah Perancis, bahkan Thierry Henry juga berkata demikian, bisa dipastikan tidak ada perdebatan di sana.
Bermain sebagai pemain nomor 10 klasik sepanjang karier, memberikan ketenangan untuk semua bola diarahkan ke sana, juga mengejutkan lini pertahanan dengan teknik-teknik mematikan, Zizou bisa dibilang seorang megabintang di tengah puncak permainan.Â