Setelah persaingan ketat pekan lalu, empat tim quarter finals UCL diharuskan menunaikan tugas untuk memainkan paruh kedua dini hari ini (17/04). Barcelona akan menjamu Paris saint Germain, sementara Atletico Madrid akan bertandang ke markas besar Dortmund, "the Yellow Wall".
Memainkan laga tandang di stadion tier dua el barca dengan ketertinggalan cuma satu gol, PSG bisa dibilang masih memiliki peluang, terlebih tidak ada pemain penting absen di sini.  Sementara, tim tuan rumah dipastikan kehilangan Sergi Roberto, juga Christensen, dua pemain cukup signifikan selama pertemuan pertama.
Pertandingan dimulai dengan el barca mencoba bermain perlahan, mereka ingin memperlambat tempo, memainkan sepakbola yang lebih aman. Namun, tak bertahan lama, tim tamu dengan pressing cepat lini pertahanan membuat permainan lebih hidup, aliran bola jauh lebih bergerak.
Menit 12', melalui umpan matang dari Yamal setelah menyusuri sisi kiri pertahanan tim tamu, Raphinha menerima bola di sana, tap-in depan gawang, memperlebar keunggulan [1-0].
Meski demikian, pemain PSG menanggapi semua ini dengan respon positif, mereka menunjukkan karakter seorang tentara spartan dari Paris, yang mana belum pernah terlihat sebelumnya. Terlebih, sinergi antar lini dalam transisi, kehadiran Zaire-Emiry tampak esensial dalam tim ini.
Menit 29', melalui umpan terkelupas dari sisi kiri, tiba-tiba Bracola sudah berlari di sana membawa bola, sendirian dan cukup berbahaya untuk membuat Araujo mengambil risiko pelanggaran, keputusan ceroboh mengingat dia juga tahu ada video. Tanpa keraguan, kartu merah langsung di sana.
Beberapa menit kemudian, Vitinha berhasil menarik beberapa pemain ke tengah, memberikan ruang untuk Bracola dari kiri, cukup cerdas Bracola untuk menunggu pemain tim tamu bergerak sebelum mengirim umpan menuju tiang jauh, diterima baik oleh Dembele keras dan tertahankan bola masuk ke dalam gawang [1-1].
PSG sudah mengambil penguasaan di sini, meski tak banyak yang terjadi. Tim tuan rumah juga lebih memilih untuk tak terlalu mengambil risiko, secara agregat mereka masih unggul saat ini. Kedua tim merasa cukup dengan hasil babak pertama.
Paruh kedua dimulai, tim tamu masih membawa intensitas yang sama. Mereka menggunakan semua sumber, semua kombinasi untuk melancarkan serangan, terutama ketika memanfaatkan lebar lapangan, tim tamu sangat apik dalam hal ini.