Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Film Azab 'Nge-buat' Malas Tobat!

1 April 2024   21:52 Diperbarui: 1 April 2024   21:58 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The iconic Einstein photoraph captured by Arthur Sasse. 

Kita semua tahu beberapa tahun belakang negeri ini sempat dihebohkan dengan fenomena film azab, bahkan hampir semua pembuat konten digital membuat parodi berlebihan tentang ini semua. 

Beruntung, sebagai salah satu pionir dari film bergenre azab, Indosiar bersikap keras dengan semua penyelewengan terjadi, bisa dikatakan sudah tak ada lagi semua parodi 'murahan' hari ini.

Tak bisa dipungkiri boleh jadi beberapa dari kalian masih menerka-nerka, meski di luar sana tak bisa dibantah bisa dicari tahu sendiri bagaimana penyelewengan ini dilakukan, bagaimana Indosiar betulan dibantai sebagai salah satu pembuat konten. 

Kami tak akan memberitahu di sini, sebab harus dikatakan ini semua tak layak, bahkan untuk diceritakan, aneh melihat sekumpulan orang bisa menjadi se-goblok itu cuma keperluan konten.

Di lain sisi, kami di sini ingin kembali melakukan promosi, meski berisi cukup banyak tentang kritik, juga dengan judul menggelitik. Namun, ini semua dituliskan dengan cinta, kami dengan serius ingin membuat semua perfilman genre azab naik kelas.

Dari sini kami akan menyoroti tentang narasi ditampilkan, kesalahpahaman konsep, hingga dampak terhadap kesehatan mental, semua dari inti sampai detail akan dibahas di sini. Meski, tak bisa dipungkiri kami tak menjanjikan apa pun di sini.

Natural Disaster Help: Using Your Benefits in Times of Need -- Mylife TS (adp.com) 
Natural Disaster Help: Using Your Benefits in Times of Need -- Mylife TS (adp.com) 

Repetisi narasi

Mari semua bersikap jujur, sebelum menonton film dengan genre azab, bukankah kita sudah tahu narasi akan ditampilkan oleh produser, semua sama setiap hari, tidak ada sentuhan keaslian di sini. 

Tak bisa dibantah semua plot dimiliki tidak buruk, cukup baik malah, tetapi ada titik di mana kejenuhan penonton sampai di sana dan dibiarkan terjadi berkali-kali.

Di samping itu, narasi membosankan ini juga diiringi dengan akting yang sangat kurang. Padahal, kita semua tahu para pemain film cuma diputar-putar bergantian di sini, terlebih pemeran dokter dan polisi tidak diganti sama sekali. Namun, mengapa tidak ada perkembangan dari mereka semua, kami tidak mempermasalahkan pemeran, tetapi bagaimana mereka berperan. 

Semua pemeran harus bisa menaikkan level, mengingat betapa reguler mereka dibayar oleh pembuat film.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun