Lanjutan liga Inggris pekan ke-30, Manchester City akan menjamu Arsenal di Etihad Stadium. Tak bisa dipungkiri salah satu laga paling signifikan dalam musim ini, terlebih Liverpool baru menang atas Brighton, kedua kubu ini tentu tak mau kalah lebih cepat dari pacuan kuda paling ketat dalam tanah Inggris raya (31/03).
Sebelum pertandingan, Manchester City kurang diunggulkan dari cedera beberapa pemain penting dalam beberapa pertandingan belakang, terutama dalam jeda internasional terakhir. Tak berhenti di sana, salah satu pemain sayap terpenting dalam tim, Jack Grealish juga masih belum fit penuh untuk memainkan pertandingan dari awal.
Di samping itu, pasukan Guardiola juga masih dibayangi dengan kekalahan putaran pertama, di mana mereka tidak bisa mencetak gol, bahkan striker utama Haaland mencatatkan salah satu rating terburuk dalam pertemuan terakhir. Terlebih, striker kebangsaan Norwegia ini juga tengah paceklik gol dalam beberapa pertandingan belakang.
Di lain sisi, Arsenal tengah mengalami kepercayaan diri tertinggi dalam beberapa pekan belakang, bahkan Rice sebelum pertandingan mengungkapkan pikiran dalam diri dengan lantang.
Kami enggak inferior dibanding dengan mereka, enggak sama sekali. Kami Arsenal, mereka City. Kita memiliki pemain luar biasa, mereka juga sama. Saya akan lebih baik pergi menjadi underdog di sana.
Tak berhenti di sana, pasukan Arteta juga tak memiliki satu pemain kekurangan dalam tim, bahkan Martinelli sudah berada dalam bangku cadangan. Terlebih, dua pemain sempat diragukan, Havertz bersama dengan Jorginho tengah berada dalam puncak permainan, bisa dikatakan hampir tak ada alasan untuk tim ini tak menang.Â
Bagaimana pertandingan berjalan
Pertandingan diawali dengan tekanan tinggi dua tim, langsung mencoba saling menyerang, meski kedua tim cuma memutar-mutarkan bola di tengah lapangan. Dari tempo seperti ini, pasukan Arteta perlahan mengendurkan permainan, penguasaan diakuisisi tim tuan rumah.
Meski, ruang penguasaan bola dalam lapangan mutlak dikuasai City, tim tamu menunjukkan sikap disiplin cukup baik dalam bertahan, terutama dua gelandang pengangkut air di tengah, Declan bersama dengan Jorginho betulan memberikan ketenangan. Mereka selalu memaksa tim tuan rumah untuk mengalirkan bola melebar, umpan silang, dan hilang.
Lebih jauh lagi, kami ingin menyoroti fokus pemain tim tamu dalam bertahan, di saat tim ini betulan jarang bisa se-bertahan ini, tetapi ketika diperlukan justru terlihat seperti berpengalaman. Bahkan, selama paruh pertama catatan peluang terbuka sedikit lebih banyak di sana.
Benar, tidak ada detail lebih dari paruh pertama kali ini, baik tim tuan rumah atau tim tamu sama tak memiliki kreativitas lebih dalam memberikan perbedaan. Kedua tim harus dikatakan mengecewakan selama paruh pertama, mereka lupa dengan tanggung jawab memberikan hiburan untuk penggemar, terutama mereka yang datang langsung di tribun.