Kita semua tahu bagaimana Jepang membentangkan sayap melalui kebudayaan, hampir semua orang senang dengan budaya mereka. Mulai dari industri hiburan, kosmetik, kuliner, bahkan gaya hidup minimalis ala warga Sakura selalu laku keras di pasaran.Â
Meski, beberapa tahun terakhir mendapatkan tantangan dari China dan Korea, tetapi negara satu ini masih bertahan di sana, selalu bisa menawarkan sesuatu yang berbeda.
Di lain sisi, kita semua berada di Indonesia, salah satu pasar terbesar untuk Jepang dalam mempopulerkan budaya mereka. Semua tinggal disebut mulai dari anime, cosplay, hingga webinar cara hidup minimalis semua bisa dipasarkan dalam negeri ini. Tak ada salah di sini, justru beberapa dari kita tak bisa dibantah mendapatkan ilmu lebih dari sana.
Lebih jauh lagi, di sini kami akan dengan senang memaparkan tentang metode KonMari, merupakan sistem penghapusan dan penataan barang rumah untuk membuat 'spark joy' dalam diri, yang mana kesenangan ini akan mempengaruhi aspek lain dalam hidup pemilik ruangan. Metode KonMari diambil dari nama pencetus Marie Kondo.
Mengenal Marie Kondo
Lahir di Ibu kota Tokyo, Kondo di usia remaja mendapatkan akses mudah dalam mengetahui berbagai macam budaya, dan mendalami semua dari sana. Dari sini kita tahu, Kondo memilih untuk mengikuti berbagai penelitian tentang asal usul dirinya dibandingkan bermain dengan teman sebaya.Â
Berjalan ke depan, Kondo selama menjadi mahasiswa menemukan minat dalam diri untuk membuat semua barang di kamar tertata rapi, setelah beres dia mendapatkan kesenangan dengan semua hasil pekerjaan yang dilakukan. Dari sana Kondo belajar terus tentang beragam cara terbaik dalam menata semua barang di rumah, mahasiswa Tokyo Woman's Christian University itu terus mendapatkan kesenangan dari sana.
Lebih jauh lagi, semua ini berubah menjadi bisnis. Kondo mulai membuka konsultasi untuk membantu orang lain dalam membuang dan mengorganisasikan barang di rumah. Dari sana boleh jadi titik karier mulai tergambar sudah.Â
Di 2011, Kondo mempublish buku pertama "The Life-Changing Magic of Tidying Up" langsung diterima dan menjadi 'bestseller' di Jepang, lalu dirilis secara global.Â
Tak berhenti di sana, Kondo juga sukses menaruh namanya dalam 100 orang paling berpengaruh versi "The book's success" pada 2015.
Hari ini, Kondo masih melanjutkan tren dalam memimpin aspek penataan skala global, juga masih menulis beberapa buku untuk urusan merapikan barang dan meraih kesuksesan. Terlepas dari semua, orang Jepang satu ini tetap mengutamakan konsep kesenangan dalam merapikan.
Ide dari metode KonMariÂ