Lanjutan perempat final FA Cup, Manchester City diharuskan menjamu Newcastle United di Etihad Stadium (17/03). Mereka harus menang dalam pertandingan ini, untuk menjaga asa tim dalam mengejar semua trofi dimenangkan musim lalu.
Tak bisa dibantah Pep beberapa kali sudah mengatakan kesuksesan musim lalu mustahil, juga tentang ketidakmungkinan melangkah jauh dengan skuad sekarang. Namun, kita semua tahu dia, juga dilihat dari bagaimana tim mengatur jam terbang pemain sama rata, cukup menjelaskan fokus utama tim ini masih sama.
Sebelum pertandingan ini, Manchester City sudah memperoleh catatan cukup baik, tak pernah kalah dalam 10 pertandingan belakang dengan dua kali seri. Sementara itu, menengok dari daftar pemain, Kevin de Bruyne dan Ederson masih cedera ringan. Meski demikian, Jack Grealish sudah terlihat berada dalam bangku cadangan.
Salah satu hal menarik, John Stones yang dalam beberapa pertandingan belakang bermain secara reguler kembali berada dalam cadangan, sebagai pengganti Josko Gvardiol dipasang di sana dalam kesebelasan awal bermain dalam lapangan.Â
Di lain sisi, Newcastle memperoleh hasil inkonsisten dalam beberapa pertandingan belakang. Mereka boleh jadi secara kualitas kalah dari Arsenal, tetapi bagaimana tim ini kalah dengan Chelsea perlu dikaji lebih jauh. Sementara itu, menengok dari segi pemain, cukup berani bisa dibilang, mereka mencadangkan dua pemain reguler Almiron, juga Lewis Miely.
Bagaimana pertandingan berjalan
Sama dengan pertandingan Manchester City lain, mereka benar-benar menguasai bola permainan dari awal, langsung bermain mengurung lawan. Sedangkan, tak banyak yang Newcastle bisa lakukan, mereka cuma bisa bermain menekan dan menunggu blunder lawan.
Seiring berjalan pertandingan, semua berubah makin membosankan, terutama tim tuan rumah sebagai pengalir bola. Benar, mereka masih menguasai bola, tetapi tidak ada kreativitas di sana. Sementara itu, tim tamu justru bermain mengendurkan tempo, mereka terlihat mulai kelelahan menekan selama kurang dari 20 menit, cukup mengherankan.
Menit 13', kebuntuan tim tuan rumah terjawab. Melihat kombinasi antar pemain tak bekerja, Bernardo Silva memutuskan untuk maju menusuk menuju gawang, menendang bola mengincar bawah, bola memantul kaki Burn, membuat pantulan dan dengan elok melewati kiper yang sudah bersiap menahan bola di bawah, tak bisa terhindarkan bola masuk ke dalam gawang [1-0].
Menit 31', kembali seorang Bernardo Silva, dari luar kotak penalti berlari menuju ke tengah, melakukan plesing indah, kiper sudah loncat, tetapi bola justru berubah arah mengenai pemain lawan, cukup keras tak terhentikan bola masuk ke dalam gawang [2-0].