Target bisa dibilang salah satu kosa kata terbaik dalam bahasa, sebab korelasi target dengan perkembangan itu sangat nyata. Meski demikian, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang justru sering meremehkan target, mereka lebih memilih hidup seimbang dengan menerima semua yang terjadi saat ini.
Dari sanalah muncul beberapa istilah baru, termasuk work-life balance, yang sesuai dengan terjemahan di mana semua aspek untuk urusan kerja dan kehidupan harus seimbang. Tak bisa dibantah bukan sesuatu yang mudah untuk ke sana, tetapi justru karena sulit sebagian orang, terutama sebagian besar dari anak muda, mereka betulan mengincar kehidupan demikian.
Sebagai bagian dari anak muda, jujur kurang bisa memahami konsep ini. Dibandingkan dengan mencari keseimbangan, kami lebih percaya dengan target, meski tak semua berhasil dan tak semua masuk ke dalam target, tetapi konsep penargetan ini lebih nyata, di mana kamu cuma butuh untuk bekerja lebih keras untuk menerima lebih banyak. Memang tidak berlaku untuk semua hal, tetapi tidak ada yang salah dengan bekerja lebih keras.
Di lain sisi, ramadan datang lagi, entah bagaimana pasti ide pertama muncul untuk memikirkan tentang target. Meski, tidak jarang juga kita melupakan target di tengah perjalanan, sama seperti melupakan target ramadan tahun lalu, atau bahkan target tahun baru kemarin. Terlepas dari itu semua, kami masih senang untuk memikirkan tentang target, di sini akan ditulis tentang itu.
Mencoba puasa sebulan penuh
Salah satu dampak negatif dalam kehidupan mahasiswa di tengah kota, terlalu banyak godaan di sana. Bukan cuma dari luar ruangan di tengah terik panas matahari, tetapi juga dalam ruangan di mana cuma bisa menonton "kesegaran" di depan mata.
Di samping itu, kesulitan untuk bangun sahur juga masih menjadi masalah, memang semua orang bisa berpuasa tanpa sahur dengan niat, tetapi harus diakui niat kami yang tidak kuat. Dari sini masalah dimulai, sebab tanpa kesempurnaan selalu ada kekurangan di sana, rasa bersalah itu cukup mengganggu momen perayaan hari raya.
Meski, masih tersimpan keraguan di sana. Target berpuasa sebulan penuh ini tetap akan kami gantungkan di sana, dalam niat awal. Tentu, harapan untuk tahun depan, tidak akan ada lagi target seperti ini, tidak ada beberapa alasan, dan terpenting selalu diberikan kesehatan.

Belajar bahasa baru
Sebagai bagian dari mahasiswa ilmu budaya, kami betulan mencintai bahasa, kalau memungkinkan akan sangat menyenangkan untuk bisa semua bahasa. Namun, kita semua sepakat dengan berbagai kebutuhan, juga keterbatasan waktu hidup, tidak akan mungkin. Mumpung berada dalam ramadan, kami berpikir untuk belajar bahasa Arab.
Kita semua tahu bahasa Arab tidak memiliki kaitan dengan bahasa dalam Islam, bahkan realita di lapangan bahasa yang digunakan dalam al Quran jauh berbeda. Terdapat terlalu banyak perbedaan seperti konjugasi, grammar, atau bahkan kosa kata dalam sana. Namun, rasa ingin tahu ini masih cukup tinggi untuk dipenuhi.