Kita semua tahu dalam beberapa tahun terakhir, terlalu sering mendengar identitas Spurs sebagai tim anti-gelar.Â
Semua itu sebenarnya tak salah, berdasarkan sudah terlalu lamanya tim ini tidak mengangkat trofi merupakan suatu fakta.
Terakhir kali, Spurs memenangkan trofi Carling cup pada tahun 2007/08. Sekarang, Carling cup itu sudah berubah nama menjadi EFL cup.Â
Tidak hanya itu, Spurs juga dikenal sebagai tim yang kerap kali gagal dikarenakan diri mereka sendiri di final. Sudah banyak terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Misalnya, momen di mana mereka sampai final EFL cup 2021. Spurs belum tentu akan menang, tetapi mereka punya Mourinho saat itu.
Sebagai gambaran, Mourinho merupakan satu-satunya manajer yang belum pernah kalah di final. Manajer satu ini selalu punya magis untuk mendorong tiap individu bermain apik di final.
Masalahnya, tepat seminggu sebelum final Mourinho diberhentikan sebagai manajer. Bersama dengan manajer baru, Spurs dikalahkan di final dengan skor tipis 1-0.
Namun, semuanya sekarang berbeda. Spurs memiliki daya tarik tersendiri, Radu Dragusin hanya awal dari sebuah era baru mereka. Berikut mengapa pemain tertarik dengan tim ini.
Bagaimana mereka bermain
Secara taktik, tak bisa diragukan Spurs sudah bertransformasi menjadi salah satu tim paling menghibur di liga Inggris, liga paling kompetitif di dunia.
Sebagai pemain, kalau bisa memilih antara bermain bertahan atau menyerang. Tentu, mayoritas dari mereka mau bermain menyerang, bahkan untuk pemain bertahan.
Spurs bisa menawarkan itu, dengan taktik cemerlang Ange semua bisa ikut menyerang, bahkan untuk kiper. Terbukti, tak jarang kita melihat Vicario memainkan umpan langsung menuju Son.