Dalam beberapa bulan terakhir, terutama beberapa hari ini tekanan luar biasa menimpanya. Mulai dari pemasangan pemain yang tak lagi bekerja, hingga permainan tim menurun secara keseluruhan.
Ditambah lagi, ada sebuah kepastian di mana Barca akan masih berada di bawah Girona dalam klasemen, setidaknya hingga paruh kedua, jelas tak bisa diterima oleh penggemar.
Tak berhenti di sana, pembelian Xavi juga bisa dibilang boros di tengah masalah finansial dalam klub, bagaimana dia merekrut pemain yang bisa bermain di level tertinggi sangat dipertanyakan.Â
Setelah semuanya, Xavi masih dua tahun dalam klub. Bersabar dengan proses boleh jadi opsi. Terlepas dari kekacauan Barca saat ini, akan sangat tidak adil untuk kita tidak memberinya kesempatan.
Bagaimanapun, Xavier Hernndez Creus sudah membawa gelar liga di musim lalu. Agaknya, cukuplah untuk menembus dosanya musim ini.
Simone Inzaghi
Di antara dua pelatih sebelumnya, bisa dibilang tekanan paling sedikit dialami Simone Inzaghi. Berhasil masuk dalam R-16 UCL dan masih memimpin klasemen sementara semuanya berjalan lancar.
Akan tetapi, target klub untuknya sangat tinggi. Setidaknya, harus membawa Inter scudetto musim ini.
Pasalnya, meski tampil konsisten selama ini tetapi Inter tidak pernah mendapatkan gelar. Ada sesuatu yang salah di sana ketika skuadnya dihadapkan dalam perburuan gelar.
Dibandingkan dengan kompetitor langsungnya, Ac Milan dan Juventus. Tentu, permainan Inter terlihat jauh lebih menghibur. Pola lebih jelas, pemain tahu harus berlari ke mana, tidak ada yang salah di sana.
Dari segi kualitas juga tak kalah berkelas, salah satunya menggantikan Onana dengan Sommer boleh dibilang tak banyak berubah dari berbagai lini.