Dua Shalawat ini sering dilantunkan saat dzikiran-dzikiran setelah adzan atau saat menunggu jamaah Shalat lima waktu, Maulidan, saat acara-acara besar ormas NU, bahkan digunakan perayaan-perayaan, sampai konser musik religi klasikal maupun modern. Tidak heran jika dua pusaka shalawat ini menjadi nuansa tersendiri jika dilantunkan.
Dua Shalawat ini terus dan akan terus dilantunkan oleh warga Nahdliyin dari pelbagai generasi hatta yaumil qiyamah. Sejatinya, tidak hanya sampai berwasilah kepada orang yang berjihad di jalan Allah Swt saja-lah, justru wasilah kita diteruskan kepada khususon khashshah dua Kiai Pengarang Shalawat ini, Kiai Ali Manshur dan Kiai Adnan Syarif, Allahummaghfirlahuma Warhamhuma Wa'afi Wa'fu 'Anhuma. Insya Allah panjenengan berdua mendapat syafaat Nabi Saw. dan kelak di Surga Allah Swt bersama Nabi Saw, Keluarga Nabi, Sahabat, Tabiin, Mujahidin fi Sabilillah, dan bersama orang-orang yang shaleh. Aamiin Ya Mujibassailiin.
Penulis: Nurhafid Ishari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H