Kepentingan bisnis dan proyek seseorang kerap mengorbankan milik publik. Bahkan, hak dan milik publik yang dibangun dengan uang rakyat dan hasil usaha BUMD, BUMN
Kebijakan pembangunan sejumlah taman di jalan Poros Di desa Patean Sumenep 2012, yang Disambut baik oleh banyak pihak BUMN, BUMD, bahkan Instansi pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Sumenep, Bahkan mereka menyisihkan uang berapa juta untuk mengunakan atau memesan lahan di pingir jalan , untuk Dinas kebersihan dan Pertamanan, Pembangunan tentu banyak mendapatkan antusias instansi pemerintahan, BUMN, BUMD harus merogococh kocek sekitar 15 juta,untuk biaya semen, tanah, tanama, batu putih dan Ornamen – ornament termasuk biaya tukang yang digunakan untuk menunjukan jati diri lembaganya masing – masing,
Tahun pun berganti menjelang akhir tahun 2013, menjelang kedatangan bapak Presiden SBY ke sumenep, Jalan poros di perbaiki bahkan di perluas sehingga memangkas seluruh taman yang ada, Tampak beberapa pekerja yang melakukan pembongkaran taman di tepi jalan yang dibuat lebih tinggi dari permukaan jalan, dengan lebar 1 meter, Pembongkaran dilakukan menggunakan alat tradisional seperti palu dan cangkul. Satu persatu susunan batu bata ditaman yang dibangun tahun 2012 silam mulai dihancurkan. sebagian tanaman yang ada didalam taman ada yang mati karena tertimpa bongkahan batu untuk pelebaran jalan.
Yang sayangkan kenapa pejabat Sumenep kita ini bisa di bilang LATAH banget dalam membangun TAMAN, Seharusnya Perencanaan Tata Ruang RT RW harus dipikirkan lebih dalam dan jangan LATAH dalam membangun, Kalok dipikir uang untuk membangun taman di Patean Sumenep memang kecil bagi Instansi Pemerintahan, BUMD, BUMN, tapi ukuran masyarakat sumenep itu cukup mahal, dan Mubadzir, dan semoga di tahun 2014 tidak ada kejadian seperti ini lagi, dibangun bagus – bagus  terus di hancurkan lagi….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H