Setelah semua pendapat dan informasi sudah di dapatkan dari narasumber, saya akan mengambil kesimpulan dari kasus investigasi kali ini adalah bahwa alasan Unikom Mart tidak menjual rokok karena pihak dari Universitas tidak mau Unikom Mart menjual rokok, karena mungkin pihak Universitas ingin lingkungan kampus yang sehat dan segar tampa adanya asap rokok serta ingin para mahasiswa unikom tidak kecanduan me rokok, tapi sangat di sayangkan realita suasana kampus tidak seperti yang di inginkan, seperti yang di katakanan oleh Faiz Ardiansah mahasiswa Unikom.
"masih banyak mahasiswa yang merokok di lingkungan kampus di karenakan membeli rokok di tempat lain". Lalu perihal Unikom Mart menjual kondom mungkin karna seperti yang sudah di katakan oleh pegawai Unikom Mart sendiri yaitu Rahani (24 tahun) "kondom itu termasuk ke dalam jenis kesehatan atau obat -- obatan jadi tetap di jual oleh Unikom Mart" hal ini bukan berarti pihak Universitas melegalkan seks bebas, tetapi kondom itu termasuk kepada kesehatan dan obat -- obatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H