Mohon tunggu...
Hafid Fitrah
Hafid Fitrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang ENTJ yang bersemangat dalam teknologi, kesehatan mental, dan isu sosial. Penggemar lari yang selalu mencari inovasi dan kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Kesehatan Mental yang Dihadapi oleh Mahasiswa dan Cara Mengatasinya

20 Juni 2024   20:06 Diperbarui: 20 Juni 2024   20:22 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan mental adalah aspek penting dalam kehidupan mahasiswa yang sering kali diabaikan. Mahasiswa diahadpkan pada berbagai tekanan yang dapat berdampak negatifpada Kesehatan mental mereka. Tulisan ini akan membahas dampak Kesehatan mental pada kehidupan mahasiswa, faktor-faktor yang memperburuk kesehatan mental, dan strategi untuk mengatasi tantangan kesehatan mental.

Dampak Kesehatan Mental pada Kehidupan Mahasiswa

  • Kinerja Akademik

Kesehatan mental yang buruk dapat secara signifikan mempengaruhi kinerja akademik. Mahasiswa yang mengalami stres, kecemasan, atau depresi mungkin kesulitan untuk fokus, menyelasikan tugas tepat waktu, dan mencapai potensi akademik mereka sepenuhnya. Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan nilai, penundaan kelulusan, atau bahkan putus sekolah.

  • Hubungan Interpersonal

Masalah kesehatan mental juga dapat mempengaruhi hubungan interpersonal. Mahasiswa dengan masalah kesehatan mental sering kali menghadapi kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dengan teman, keluarga, dan pasangan. Hal ini dapat menciptakan lingkaran setan yang sulit dipecahkan, di mana isolasi sosial memperburuk kondisi mental, yang pada gilirannya semakin menganggu kemampuan mereka untuk berinteraksi secara positif dengan orang lain.

Faktor-Faktor yang Memperburuk Kesehatan Mental

  • Meningkatkan Kesadaran

Penting bagi mahasiswa untuk mengenali dan mengakui kebutuhan kesehatan mental mereka. Mencari bantuan ketika diperlukan dan menerapkan strategi untuk mengutamakan kesejahteraan dapat membantu menghadapi tantangan dalam kehidupan kampus sambil menjaga kesehatan mental. Kesadaran ini bisa dimulai dari memahami gejala-gejala awal masalah kesehatan mental dan tidak ragu untuk berbicara tentang perasaan diri.

  • Manajemen Waktu dan Prioritas

Mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang efektif, seperti membuat jadwal, menetapkan tujuan yang realistis, dan memcah tugas-tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terkelola dengan baik, dapat membantu mengurangi stres dan mencegah kelelahan. Menghindari penundaan dan memanfaatkan waktu dengan efisien adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara studi dan waktu pribadi.

  • Self-Care

Mengutamakan kegiatan yang mempromosikan relaksasi, pengurangan stres, dan kebahagiaan pribadi, seperti hobi, olahraga, atau berbicara dengan orang lain, dapat membantu menjaga kesehatan mental. Aktivitas fisik, tidur yang cukup, dan pola makan yang sehat juga merupakan bagian penting dari perawatan diri.

  • Atur Waktu dengan Bijak

Buat jadwal yang teratur untuk kuliah,belajar mandiri, istirahat, maupun rekreasi. Hindari menumpuk tugas-tugas di waktu yang sama dan pastikan untuk memberikan diri cukup waktu untuk istirahat. Pembagian waktu yang baik antara kewajiban akademik dan kegiatan relaksasi dapat mencegah terjadinya burnout.

  • Prioritaskan Kesehatan Fisik

Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Pastikan juga untuk makan dengan sehat dan menjaga pola tidur yang baik. Kesehatan fisik yang baik secara langsung berkontribusi pada kesehatan mental yang baik.

  • Berbicara dengan Orang Lain

Berbicara dengan orang lain, seperti teman dan keluarga. Dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Memilki seseorang untuk berbicara dapat memberikan perspektif baru dan mendukung proses pemulihan.

  • Atur Harapan Diri Sendiri

Pastikan untuk memliki harapan yang realistis dan tidak terlalu tinggi, sehingga tidak menimbulkan stres dan kecemasan. Mengelola ekspektasi diri dengan baik dapat membantu menjaga kesehatan mental mengurangi tekanan berlebihan.

Dengan mengenali tanda-tanda tantangan kesehatan mental, mencari bantuan ketika diperlukan, dan menerapkan strategi untuk mengutamakan kesejahteraan, mahasiswa dapat menghadapi tantangan dalam kehidupan kampus sambil menjaga kesehatan mental mereka. Ini adalah langkah penting menuju kehidupan yang lebih seimbang dan produktif selama masa studi mereka.

Bibliography

choi. (2023, Desember 17). Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Mahasiswa. Retrieved from unitomo: https://unitomo.ac.id/berita/single/tips-menjaga-kesehatan-mental-untuk-mahasiswa

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. (2023). Kelola Stres, Tantangan sekaligus Jawaban Permasalahan Kesehatan Mental Mahasiswa. Retrieved from Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia: https://www.fkm.ui.ac.id/kelola-stres-tantangan-sekaligus-jawaban-permasalahan-kesehatan-mental-mahasiswa/

Indonesia. (2023, Juni 21). Mengatasi Tantangan Kesehatan Mental sebagai Mahasiswa. Retrieved from pendidikanindonesia-fib.ub.ac.id: https://pendidikanindonesia-fib.ub.ac.id/?p=2120&lang=id

Madarina, A. (2022, Juli 12). Kenali 7 Masalah Mental pada Mahasiswa dan Cara Mengatasinya. Retrieved from hellosehat: https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-mental-remaja/masalah-mahasiswa/

Umum, P. (2024, Juni 11). Tantangan Kesehatan Mental dalam Perguruan Tinggi Generasi Z. Retrieved from kumparan: https://kumparan.com/pengetahuan-umum/tantangan-kesehatan-mental-dalam-perguruan-tinggi-generasi-z-22uz9ylAyda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun