Seberapa dalam judul diatas apabila diresapi ? Jika di telaah lebih lanjut memang pandemi mengubah banyak hal, seperti gaya hidup, hobi, bahkan sistem yang ada. Pandemi membuat semua melemah, pendidikan melemah, ekonomi melemah, tubuhpun tidak kalah trend ikut melemah. Ketika pandemi datang tiba tiba kebiasaan produktif dihentikan, semua dirumahkan. Hal itu membuat tubuh kita kaget, tak tau arah, dan perlahan merubah kebiasaan kita.
Tidak terasa pandemi sudah masuk ke tiga tahun, semua sudah mulai berdamai dengan keadaan. Hidup berdampingan dengan virus memang tak mudah apalagi kita tidak bisa melihat dengan mata telanjang. Aturan aturan baru mulai ditegakan, pemulihan ekonomi mulai digencarkan, lantas pertanyaannya hal apa sajakah yang sudah dilakukan untuk masa depan ?
Banyak dari kita yang memanfaat kan pandemi untuk lebih mengekplor dunia luar, wawasan yang lebih banyak melalui media online kita bisa menjamaah semua ilmu yang kita inginkan. Seminar online bisa memberikan kita ilmu, lomba online bisa mengasah skill kita, atau pertukaran mahasiswa ke luar negeri ? Tentu bisa, adanya pandemi membuat kita belajar bahwa tidak ada sekat sekat yang bisa membatasi diri untuk tetap meraih masa depan. Bisa dilakukan dimanapun, kapan pun, dan dengan siapa pun.
Jika menoleh ke sistem pendidikan sekarang, semua dilakukan secara hybrit. Sistem tersebut termasuk baru dan pertama kali ada. Contohnya saja di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta semua pembelajaran teori masih dionlinekan, tetapi untuk praktikum sudah mulai diofflinekan. Hal tersebut tidak menjadi pembatas dinding bagi mahasiswanya untuk tetap berkarya dan belajar. Banyak program pengabdian pun digencarkan, sehingga mahasiswa bisa belajar langsung dengan masyarakat.
Sebenarnya jika dilihat secara sekilas hampir tidak berubah total mengenai sistem yang telah ada hanya saja saat ini bisa dilakukan tanpa memandang jarak. Pandemi tidak sepenuhnya berdampak negatif, tapi ada hal positif yang bisa kita ambil. Yaitu lebih mudahnya akses yang kita rasakan sekarang ini, kegiatan bertemu sudah tidak memandang jarak, banyak masyarakat yang memanfaatkan sosial medianya untuk berkarya dan berkarir, semua semakin mudah digapai. Mahasiswa melakukan rapat organisasi tidak menunggu pulang kuliah tetapi bisa dilakukan dimanapun dan kapanpu, begitu halnya dengan bekerja dan belajar.
Terkait dengan masa depan, banyak peluang karir saat ini yang bisa dirasakan, bidang kesehatan, ilmu komunikasi, tekhnologi informasi, dan ahli ahli yang lain. Di tahun 2022 ini semua merasa mudah menghasilkan uang, apalagi melalui media sosial hampir semua orang mengakses akun sosial medianya. Dengan kerentanan yang terjadi didunia maya, kita juga bealajar mengenai norma norma yang berlaku dengan sistem yang berbeda. Serasa mudah cari ini mengetik mengenai apa saja yang ada dipikiran, tapi ingat hukum masih tetap berjalan.Â
Bahwa manusia yang bijak akan masa depannya adalah manusia yang bisa mengontrol atas dirinya sendiri diberbagai situasi, entah situasi dulu, saat ini, bahkan esok. Mana mungkin orang yang bijak akan masa depan akan mempertaruhkan masa depannya hanya perubahan keadaannya, percayalah pandemi ini membuat kita semakin positif dalam berfikir atas interokpesi diri yang sering dilakukan sehingga kita bisa merangcang langkah-langkah yang tepat untuk menggapai masa depan.
Satu hal yang harus diingat generasi muda saat ini tak terkecuali mahasiswa, bahwa negara kita membutuhan pundak pundak yang kuat dan tepat untuk bersandar, jadilah salah satu dari jutaan manusia yang percaya dan mampu memperjuangkan mimpi mimpinya tanpa melihat masalah yang ada tetapi dengan menyelesaikan masalah yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H