Pembahasan mengenai kerugian yang dapat ditimbulkan dari makin menjamurnya usaha penjualan barang bekas di Indonesia tidak akan segera berakhir jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas untuk para pelaku usaha tersebut, karena tentu saja pendapatan negara dari segi pajak dan bea cukai yang dibiarkan dalam waktu yang lama dan dalam volume besar tentu sangat membuat pendapatan negara merosok cukup tajam.
Selain dari para pelaku usahanya yang harus ditegur, para konsumen juga harus selalu diingatkan dan diberikan edukasi terkait kerugian yang ditanggung negara akibat hal ini. Barang bekas juga harus diperhatikan kebrsihannya, karena tidak ada yang tau apakah barang bekas tersebut berasal dari daerah mana yang mungkin saja sedang atau pernah mengalami wabah yang tertular melalui virus/bakteri yang bisa berkembang dan menyebar melalui benda padat contohnya seperti baju dan sepatu, pemaikaian sebelumnya juga belum terjamin kebersihannya sehingga diharapkan para masyarakat bisa lebih selektif untuk membeli barang bekas baik barang tersebut impor ataupun tidak.
 Pembiayaan negara juga tergantung dari pajak yang diterima oleh negara, maka jika ada pajak yang tidak dibayarkan baik secara perseorangan maupun lembaga hal ini tentu saja menganggu jalannya arus dana yang digunakan oleh negara maka beberapa rencana akan terhambat atau bahkan harus terhenti karena kekurangan dana yang harus dikeluarkan utuk melaksanakan rencana tersebut, ataupun jika rencana tersebut harus dijalankan maka mau tidak mau negara harus hutang kepada bank dunia yang di mana hal ini akan menambah beban negara yang sebelumnya juga sudah memiliki banyak hutang.
Masalah anggaran pendapatan dan belanja negara memiliki banyak masalah atau hambatan untuk mencapai tujuannya, bahkan hal lain yang lebih serius yang menjadi hambatan tercapainya tujuan dari APBN sendiri adalah penyalah gunaan anggaran belanja negara yang di mana untuk pendapatan negara yang sudah sedikit dan sering mengalami defisit karena kejadian seperti di atas malah digunakan secara mnyimpang oleh para oknum yang tidak bertangung jawab.Â
Sehingga terjadilah ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah karena adanya oknum-oknum yang memakan uang atau dana yang sudah direncanakan untuk kebutuhan negara malah digunakan demi keuntungan pribadi. Maka selain memperhatikan factor-faktor yang membuat sulitnya dana terkumpul juga tidak kalah penting untuk selalu mengawasi jalannya arus dana anggaran belanja negara apakah sudah sesuai dengan rencana atau tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H