Mohon tunggu...
Hafadzatun Adzmi
Hafadzatun Adzmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

~Ummu Tabina Al-Hafizah^~^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sensus Pertanian Menuju Petani Maju

21 Mei 2023   22:05 Diperbarui: 21 Mei 2023   22:11 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sensus pertanian merupakan pendataan yang dilakukan setiap sepuluh tahun sekali pada tahun yang berakhiran angka 3. Tepatnya di tahun 2023 ini, BPS (Badan Pusat Statistik) akan mengadakan sensus pertanian yang ke-7 pada bulan juni dan juli. Ini merupakan kabar gembira bagi para pelaku usaha petani. 

Dengan adanya sensus pertanian ini, maka akan terjadi pembaharuan data sehingga memengaruhi suatu kebijakan terutama dalam sektor pertanian. Saat ini kita mengetahui bahwa bibit pertanian mengalami kenaikan harga yang dapat memengaruhi jumlah ketersediaan pangan, hasil tidak stabil, juga dapat merugikan baik pihak petani maupun produsen pangan. 

Hubungan antara pertanian dengan kebutuhan masyarakat itu seperti rantai yang saling terikat, jika salah satunya tidak seimbang, maka akan memengaruhi keseimbangan lainnya. Selain itu, masyarakat juga membutuhkan edukasi yang memadai untuk mendapatkan kualitas daripada hasil pertanian. Masyarakat petani membutuhkan pengembangan terhadap usaha pertanian mereka, apalagi seiring dengan berjalannya waktu yang semakin canggih. 

Sepuluh tahun merupakan masa yang cukup panjang, jadi tidak mengherankan jika terjadi banyak perubahan dalam data sensus pertanian. Dalam usaha pertanian ini tidak hanya melibatkan satu pekerjaan saja melainkan di barengi oleh pekerjaan yang lain, contohnya buruh tani yang membantu proses panen, pedagang yang membeli hasil panen, supir sebagai distributor, dan lain sebagainya. Dengan adanya sensus pertanian maka akan membawa perubahan bagi pelaku usaha petani. 

Bagi para petani, apresiasi pemerintah sangat penting dalam usaha mereka. Jasa para petani sangatlah besar untuk kehidupan  negeri ini, sehingga berkat jasa mereka kita dapat menyangkal krisis pangan di negeri ini. 

Di samping itu, dunia sedang mengalami krisis pangan hingga ratusan juta orang-orang di luar sana mengalami kelaparan. Tapi petani kita di Indonesia masih gigih dalam menjalankan usaha mereka, ya meskipun tidak sedikit ladang yang sudah tertutup oleh bangunan baru. Ini membuktikan pentingnya data baru yang lebih spesifik untuk mencegah penduplikatan data yang tidak memadai. 

Dalam sensus pertanian ini terdapat beberapa subsektor yang akan di utamakan yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian. Kelancaran ketersediaan pangan wajib kita semua perhatikan, bahan pangan merupakan kebutuhan yang sudah mendarah daging bagi kehidupan manusia. 

Oleh karena itu, pemerintah harus memutuskan kebijakan yang tepat untuk menanggulangi kerusakan maupun kekurangan dalam sektor pertanian. Adapun keuntungan bagi para pelaku usaha pertanian akan mendapatkan manfaat sarana dan prasarana, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain sebagainya berdasarkan data baru yang diperoleh.

Bagi para pelaku usaha petani dapat mengambil keuntungan dalam sensus pertanian ini, berharap akan menghasilkan kebijakan baru yang lebih terbantu dan sesuai dengan keadaan para petani, misalnya bantuan irigasi sawah yang kekurangan air, menanggulangi penyempitan ladang, edukasi bercocok tanam di ladang sempit, pemberian bibit dengan harga yang lebih murah, bantuan alat modern untuk memudahkan para petani dalam bekerja, kebijakan pemerintah tentu memengaruhi kelancaran usaha mereka. 

Dengan adanya keselarasan antara data dengan kebutuhan usaha petani, maka akan memberikan harapan ketersediaan pangan untuk berkepanjangan sebagai antisispasi masalah global yang terus mengganas. 

Kita patut bersyukur, Kekayaan alam Indonesia kita adalah harapan masyarakat bangsa untuk tetap bertahan, untuk tetap berkembang serta tetap bangkit bersama walaupun dalam perbedaan. 

Aset bangsa adalah anda yang sedang berjuang demi pendidikan, aset bangsa adalah anda yang mengelola dan menjaga kekayaan alam Indonesia ini, aset bangsa adalah anda yang ikut berjuang dalam bela negara, aset bangsa adalah kita semua, yang berjuang dan berani mengambil resiko demi persatuan dan kesatuan. 

Para Pelaku Usaha Petani juga merupakan aset bangsa, karena mereka memiliki jasa yang bernilai sangat besar demi keberlangsungan kehidupan masyarakat. Petani maju adalah petani yang pantang menyerah menghadapi kegagalan. Mereka rela bekerja mulai dari dini hari hingga menjelang petang, bahkan melawan dahsyatnya trik matahari. 

Mereka melakukannya demi memenuhi apa yang bisa kita makan. Kemajuan petani sebaiknya tidak di ukur dari berbagai jenis pangan yang belum bisa di panen ataupun kualitasnya tidak sepadan dengan kualitas pangan di negara lain. Akan tetapi kemajuan para petani adalah anda, saya dan kita semua masih bisa menikmati lezatnya nasi dari padi, lezatnya ubi, lezatnya buah-buahan, sebagai konsumsi kita sehari-hari. Dan Indonesia masih bisa memanen itu semua. Semoga kita selalu bersyukur dan bersama-sama menjaga keutuhan alam Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun