Bro Brad telah keliling dunia, banyak tempat telah dilaluinya, termasuk daerah-daerah konflik, Selain segudang pengalaman telah direkam dalam memorinya, satu hal yang tak pernah lepas dari pendengarannya aadalah tawa setan.Â
"Loh kenapa bisa begitu bro?" tanya teman Bro Brad,Â
"Entahlah, tapi menurut analisaku, tawa setan itu terjadi karena lantaran banyak perbuatan-perbuatan keji yang telah dilakukan manusia selama perjalanan ini, aku juga sangat terganggu dengan tawa itu, itulah aku berusaha meredamnya dengan berbagai cara, misalnya memutar lagu-lagu metal, hingga ke kumpulan orang-orang yang sedang berdemo serta ceramah-ceramah para pemuka agama,
Tapi nyatanya, tawa setan itu makin terasa, malah terbahak-bahak dan menggelapar-gelepar, berarti aku berpikir caraku masih salah, ada ide bro?"
"Mmhhh....sungguh aku belum mengerti maksudmu itu, dimana-mana yang tertawa itu adalah penonton lawakan, seperti penonton standup comedy, dan sebagian besar pelawak sudah memprediksi kalau penonton itu akan terawa. dan apakah itu sama dengan tawa setan?"
"Oh..., sepertinya aku harus menjelaskan hal ini padamu. Tawa setan itu terjadi karena melihat kekonyolan manusia, apalagi banyak pertumpahan darah hanya karena manusia yang satu berbeda dengan yang lain, lalu saling melempar fitnah hingga hanya satu informasi fitnah yang dishare beramai-ramai maka terjadi kerusuhan disuatu negeri, seperti di TImur Tengah sana, dunia tercengang terjadi porak-poranda, dan saat itu setan merasa telah berhasil lalu tertawa terbahak-bahak"Â
"Oh begitu?, mmhh...cukup filosofis juga, lalu apa yang harus kita lakukan?"Â
"Justru itu yang aku ingin tanyakan dari awal tadi, ",Â
Sejenak mereka berpikir sambil saling bertatapan,Â
"Ha..ha..!!, aku mengerti, aku pernah dengar orang bijak bilang begini. Selama kita hidup di bumi ini selama itu pula kesempatan kita untuk berbuat baik, maka mumpung masih hidup tak ada salahnya kita terus berusaha berbuat baik, salah satunya adalah tidak ikut menyebarkan fitnah atau hoax, dan berbuat baik ini harus ditingkatkan gradasinya terus menerus, Kalau pun si Setan itu masih saja tertawa, kita balas dengan senyum dan perbuatan baik sehingga lambat laun tawa setan pun berlalu..
jadi Biarkanlah Tawa Setan Berlalu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H