Mohon tunggu...
haerul said
haerul said Mohon Tunggu... Guru - Membaca dan menulis sudah menjadi candu.

Menulis melengkapi bacaan...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Belajar dari Pemberitaan "Iron Man" Bli Tawan

26 Januari 2016   17:23 Diperbarui: 26 Januari 2016   18:53 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ternyata berita tentang "IRON MAN" makin hangat, apalagi beberapa tulisan kompasianer yang membahas ini dapat status HeadLine, sesuatu yang didamba-dambakan oleh seorang teman, betapa girangnya dia kalau tulisannya pun menjadi Headline.

Pola seperti ini sudah terjadi sebelumnya, ada hal yang dianggap unik lalu heboh dan beberapa hari menjadi hangat, sehangat martabak keju yang baru saja dipanggang. wuih.. sehingga mengundang netizen and the gank ramai-ramai menanggapi, dan kasus Iron Man ini pun akhirnya "kontroversi" yang menjadikannya semakin hangat, padahal beliau ini tidak melakukan korupsi apalagi ikut-ikutan ngebom Sarinah.. beda dengan teman saya yang meledakkan hati Sarinah dengan surat cintanya tapi tidak menjadi Headline news.. hehehe kacian.. 

Kembali ke topik. 

Masyarakat dengan perangkat internet yang sudah lumayan lancar memudahkan informasi terdistribusi ke berbagai penjuru, artinya ekonomi bisa mengalami perkembangan atau peningkatan, dan perubahan sikap masyarakat pun bisa cepat berubah, bisa saja dari yang adem-adem saja setelah membaca berita di group WA menjadi beringas dan sinis, misalnya, atau malah sebaliknya tiba-tiba menjadi sangat spiritual (mendadak ustad) setelah membaca sharing dari temannya. Manusia ini makhluk yang dinamis. 

Namun tentu saja karakter satu bangsa berbeda dengan karakter bangsa lain, ini disebabkan pola berpikir, dari pikiran melahirkan tindakan. Contohnya pelaku korupsi terjadi karena pikiran yang merasuki si pelakunya bahwa dunia ini adalah surga dan perlu dinikmati dan bahkan bahwa dunia ini sangat penting tak peduli akhirat. Begitu?, bukankah pikiran ini bisa menjulang tinggi ke atas juga bisa menjulang ke bawah ke lubang yang paling gelap. Tinggal pilih saja. 

Dan tentu saja orang yang berbahagia adalah mereka yang berpikir sehat dengan segala kondisi atau situasi yang disaksikannya, dengan cara tidak begitu mudah memvonis ini itu, manusia adalah makhluk yang mulia sebab dilengkapi dengan akal pikiran sebagai perangkat untuk tetap berada pada tatanan fitrah bukan malah menggunakan akal untuk menjatuhkan sesama atau mengambil kesempatan dari setiap kejadian sementara merugikan orang lain.

Bli Tawan pun terkenal, tak ada yang bisa memungkiri itu, lihatlah fotonya beredar dimana-mana tanpa perlu dia berselfie ria, tanpa perlu membeli paket internet cepat agar tetap eksis. 

Lalu bagaimana dengan yang kontra dengan Iron Man?, 

Kita tetap berdoa saja, karena inilah senjata yang ampuh, semoga haters dalam jiwa bermutasi berubah menjadi lovers, dan selalu mencerahkan bangsa ini, menjadikannya selalu mendapatkan rahmat kasih sayang, sehingga kegalauan massal tak terjadi lagi...

Demikian pembelajar melihatnya.. salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun