Mohon tunggu...
Haerudin agustino
Haerudin agustino Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan saja

Underground

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sistem Pembayaran Regional untuk Perekonomian ASEAN yang Inklusif dan Bersinergi

20 Juni 2023   00:22 Diperbarui: 20 Juni 2023   00:43 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keketuaan Indonesia dalam keuangan ASEAN telah membawa dampak positif yang signifikan terhadap integrasi ekonomi di kawasan ASEAN. Penerapan sistem pembayaran regional perlu diapresiasi sebagai langkah maju dalam memperkuat hubungan antarnegara dan memfasilitasi pembayaran antar negara. Melalui sistem yang lebih terintegritas, tantangan pembayaran lintas negara dapat diatasi, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan perdagangan dan investasi di ASEAN.

Penerapan sistem pembayaran regional menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika sebagai mata uang pembayaran dominan dalam transaksi antarnegara di ASEAN. Dengan adanya sistem ini, negara-negara ASEAN dapat beralih menggunakan mata uang regional atau mata uang lokal dalam pembayaran, yang meminimalkan biaya konversi dan risiko fluktuasi mata uang.

Sistem pembayaran regional dapat memperluas akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau. Dalam beberapa negara ASEAN, masih ada sebagian besar penduduk yang tidak memiliki akses ke rekening bank. Dengan adanya sistem pembayaran regional yang inklusif, layanan keuangan dapat disediakan secara lebih luas, termasuk melalui teknologi finansial (fintech) dan pembayaran digital. Ini dapat meningkatkan inklusi keuangan di kawasan ASEAN.

Sinergi perekonomian ASEAN yang ditingkatkan melalui penerapan sistem pembayaran regional dapat lebih memajukan ekonomi kawasan. Transaksi antarnegara yang lebih mudah dan intuitif, seperti yang diterapkan dalam Uni Eropa, memungkinkan pelaku bisnis, terutama usaha kecil dan menengah (UKM), untuk memanfaatkan peluang yang ada dan meningkatkan kerja sama bisnis di antara negara-negara ASEAN.

Kemudahan transaksi antar negara yang didukung oleh teknologi digital, seperti platform e-commerce, pembayaran digital, dan layanan perantara. UMKM dapat memanfaatkan teknologi ini untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan visibilitas Produk, dan meningkatkan efisiensi operasional. Ini memberikan kesempatan bagi UMKM untuk bersaing dengan bisnis besar dan meningkatkan daya saing.

Penerapan sistem pembayaran regional menjadi fondasi kokoh bagi sistem pembayaran ASEAN yang lebih aman, mudah, dan efisien. tidak perlu mendirikan satu bank sentral untuk ASEAN yang memiliki otoritas dalam menerapkan kebijakan moneter di kawasan, peran bank sentral setiap negara ASEAN sebagai penjamin dan pengawas sistem keuangan yang terintegritas dapat memastikan adanya sistem keuangan ASEAN yang inklusif dan bersinergi.

Bank Indonesia memainkan peran kunci dalam menjadi perantara hubungan ekonomi ASEAN yang bersinergi. Melalui kebijakan moneter yang tepat, bank Indonesia mampu menjaga stabilitas mata uang Rupiah, sehingga memberikan kepercayaan kepada negara-negara ASEAN dalam melakukan transaksi dan investasi di Indonesia.

Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia diharapkan dapat menjadi agen utama dalam mendorong penerapan sistem keuangan yang lebih terintegritas. Dengan peran ini, Bank Indonesia dapat berkontribusi dalam menjaga hubungan dan kesatuan di kawasan ASEAN, memajukan perekonomian ASEAN secara keseluruhan, termasuk perekonomian Indonesia.

Bank Indonesia memainkan peran sentral yang sangat penting dalam mengembangkan dan memperkuat sistem keuangan di ASEAN. Sebagai bank sentral Indonesia, Bank Indonesia telah berdedikasi untuk memajukan perekonomian ASEAN melalui kebijakan yang progresif dan Inovatif.

Pertama-tama, Bank Indonesia telah berperan sebagai agen utama dalam mendorong integrasi keuangan di ASEAN. Melalui partisipasinya dalam kerangka kerja ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) dan ASEAN Banking Integration Framework Implementation Plan (ABIF-IP), Bank Indonesia telah memainkan peran penting dalam membangun kerja sama keuangan antarnegara di ASEAN. Hal ini mencakup kerjasama dalam hal regulasi, pengawasan, dan harmonisasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor perbankan di kawasan.

Selain itu, Bank Indonesia juga telah berkontribusi dalam membangun stabilitas keuangan di ASEAN. Melalui kebijakan moneter yang cerdas dan proaktif, Bank Indonesia telah berupaya untuk menjaga stabilitas mata uang dan mengendalikan inflasi. Stabilitas keuangan yang dijaga dengan baik oleh Bank Indonesia memberikan kepercayaan kepada para pelaku bisnis dan investor dalam beroperasi di ASEAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun