Mohon tunggu...
Haeril Al Fajri
Haeril Al Fajri Mohon Tunggu... -

Trainer & Coach Nasional Cp. 082190385064

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Public Speaking Skill

1 Maret 2014   04:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Bahagia

Siapa pun Anda dan apapun profesinya sekarang, skil ini sangat penting untuk Anda miliki. Begitu banyak orang yang merasa tidak percaya diri, tersiksa, keringat dingin dan sangat menderita ketika diminta untuk berbicara didepan umum. Tidak sedikit orang yang mengeluarkan banyak uang untuk belajar tentang skil ini. Begitu pentingnya terutama bagi Anda yang sedang dan akan terjun kebidang publik. Para guru bagaimana mengajar dengan baik, para politisi bagaimana berargumen dengan hebat, para mahasiswa dan orator beretorika dengan baik, para da’i, trainer dan pembicara publik bagaimana tampil berkesan dan menggugah audiensnya. Sekilas buku ini akan membekali Anda sebuah skil yang sangat diidamkan banyak orang untuk peningkatan kualitas hidupnya, yaitu Public Speaking Skill.

Apa saja yang harus anda miliki atau lakukan untuk memiliki skil ini? Yang pastinya Anda tidak perlu kedukun.hehehe. berikut secara singkat saya akan menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan peningkatan kemampua sebagai pembicara publik :

1.Kondisi Universal Diri Anda

Serius dulu yah. Yang saya maksudkan kondisi universal diri Anda adalah kondisi jasad mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut, dan kondisi ruhiyah. Ini sangat penting Anda perhatikan ketika ingin menjadi seorang public speaker sukses. Kita bahas dulu kondisi jasad kita. Maka mulai dari sekarang pelihara dan perhatikan dengan baik wajah, mata (sempat ada benda aneh), selanjutnya telinga (sempat ada benda aneh juga), hidung (sempat ada benda aneh lagi, kalau bisa bulunya jangan terlalu panjang), gigi (jangan sampai ada benda aneh juga),

setelah itu tatanan rambut (acak-acakan gaklah), melangkah ke kuku (jangan sampai ada hitem-hitemnya loh), apakah bau badan sudah steril (tidak menyengat audiens hingga tutup mulut dan muntah) dan bagian-bagian lain yang penting.

Jaga kesehatan sebelum tampil jangan sampai terserang flu dan batuk atau penyakit lain karena itu sangat menggangu. Kondisi ruhiyah Anda juga sangat menentukan bagaimana Anda dapat menjaga mood untuk tetap stabil. Karena mood sangat mempengaruhi penampilan dan bahasa tubuh ketika tampil.

2.Menjaga Kharisma dan Wibawah

Kharisma dan Wibawah sangat berpengaruh dalam penerimaan audiens terhadap diri seorang public speaker. Nah ini juga adalah indikator penting yang harus Anda jaga dan perhatikan sebelum berbicara didepan orang lain. Hal ini berhubungan erat dengan penampilan dan attitude (sikap) terhadap orang lain. The Power Of Performance (kekuatan penampilan), Anda sudah dapat melihat baju,celana, sepatu, dan asesoris lainnya (kesemuanya harus bersih dan rapih yah), padukan secara serasi hingga nampak elegan dari hal ini bisa muncul sebuah kharisma dan kewibawaan.

Begitu halnya dengan attitude (Sikap) Anda terhadap orang lain dan audiens tidak sombong tapi juga tidak terlalu kegirangan (yah JAIM ‘Jaga Imej’ hehehe). Bagaimana Anda sanggup mengeluarkan sebuah aura positif, senyum yang tulus, bertutur kata yang anggun, berjabat tangan yang baik serta spontan yang fantastis. Selamat mencoba, tidak mengapa dipaksakan nanti juga menjadi kebiasaan yang baik kok. Oke-oke?

3.Persiapan Materi

Ini yang penting bagi sang pembicara terutama pembicara pemula (senior juga masi butuh loh, hehehe). Sudah seberapa sering kita menyalakan diri sendiri, menyalakan orang lain, cuaca, ruang dan waktu ketika salah pada saat berbicara didepan umum? Sudahkah kita dengan sebaik-baiknya persiapan sehingga ketika salah langsung berkoar-koar menyalakan yang ada disekitar kita? Persiapan materi salah satu kunci sukses seorang pembicara. Materi harus disesuakian dengan kebutuhan dan biasanya permintaan audiens atau yang mengundang. Harus diformat sebaik mungkin sehingga menarik untuk disampaikan.

Baiknya yang sedang-sedang saja (tidak terlalu pendek tapi juga tidak terlalu panjang) tidak usah menyampaikan semua yang Anda tahu sekaligus pada satu kesesmpatan. Buatlah audiens dan yang mengundang penasaran dan ketagihan sehingga anda bisa diundang kembali untuk acara-acara berukutnya. Hehehe serius loh . .itulah trik banyak orang.

4.Kemasan Tampilan

Kemasan tampilan ini maksudnya adalah bagaimana Anda merencanakan diri ketika tampil. Apakah menggunakan setting ruangan, bantuan media, apakah materi dibagi kebeberapa sesi, adakah tanya jawab, apakah Anda akan berlari-lari, loncat-loncat, atau diam saja. Sehingga Anda dapat merencanakan dengan baik dan mengkondisikan dengan penampilan termasuk penyesuaian dengan materi dan waktu yang tersedia.Kenapa ini penting agar tidak terlihat kebingungan ketika anda tampil didepan audiens.

Jadi berimajinasilah sebelum tampil bayangkan: “ketika baru masuk kedalam ruangan orang-orang melirik kepada dan terkagum melihat penampilan Anda, ketika baru saja dipersilahkan berbicara tepuk tangan yang sangat meriah menyambut. Dan ketika Anda berbicara semua terhipnotis. Anda ajak mereka tertawa mereka tertawa, Anda mengajak mereka sedih mereka sedih. LUAR BIASA pembicara hebat”.

Praktekkan itu sehingga mempunyai pandangan umum tentang diri Anda ketika tampil. Selamat beraktualisasi diri.

5.Trik Sukses di 7 Menit Awal

Memulai itu kadang yang susah, grogi, keringat dingin, suhu badan meningkat, jantung berdebar-debar, takut salah, lutut gemetar. (wah ngeri, serem banget yah, jadi takut). Tidak penting untuk takut salah itu mah biasa, yang tidak biasa itu yang tidak pernah salah. Saya teringat dengan sebuah kisah tentang seorang penyiar radio ternama Amerika yang keringat dingin sebelum membawakan acaranya, namun setelah berani memulai akhirnya merasa nyaman dan enjoi. Jika Anda sudah sukses di 7 menit awal, ada jaminan akan sukses dimenit-menit selanjutnya. Tapi gimana caranya yah? (tunggu yah saya mau minum dulu,hehehe).

Berani memulai itu yang paling penting jangan ada keraguan diraut wajah, selanjutnya adalah pendukung utama. Banyak orang yang terkecoh dimenit-menit awal menganggap hal yang biasa saja padahal sangat menentukan. Salah satu cara untuk sukses ditujuh menit awal adalah bagaimana Anda memanfaatkan metode membuka pembicaraan dengan baik. Jika selama ini metode yang Anda gunakan dalam memulai pembicaraan adalah langsung memberi salam dan masuk inti pembicaraan, membuat Anda gagal dan grogi maka ubahlah segera demi kebaikan Anda. Cobalah ubah metode dalam mengawali atau membuka acara, mungkin bisa bercerita dulu, beri games, atau bagi gula-gula, gunakan kreatifitas untuk sukses di tujuh menit awal ini. Buatlah menit-menit awal membuat audiens terkesima, takjub, bersemangat dan ketagihan untuk mengikuti kalimat demi kalimat yang Anda ucapkan, gerakan demi gerakan yang Anda ciptakan, serta kejutan demi kejutan yang Anda suguhkan.

Sukseslah sahabatku. Yakin bisa, pasti bisa, harus bisa.

6.Tampil Berkesan

Tampil berkesan adalah harapan semua orang. Tapi tahukah Anda jika harapan tidak selalu sesuai kenyataan. Pernahkah Anda mendengarkan seseorang berbicara rasanya baru lima belas menittapi sudah ngantuk, bosan dan mau segera itu semua selesai. Yah berkesan itukan ada dua; ada kesan baik ada kesan buruk, tapi disini kita bahas yang baik-baik ajah yah? Selain kondisi universal diri, kharisma dan wibawah, persiapan materi, kemasan tampilan dan sukses di tujuh menit awal (yang telah kita bahas), serta Trik Menstabilkan Emosi, Mengetahui Tipe Audiens, Bersahabat dan Komunikatif, serta Sukses Diakhir Acara (yang kita akan bahas ). Berikut beberapa hal lainnya yang dapat kita praktekkan untuk dapat tampil berkesan yang baik saat menjadi pembicara publik (public speaker):

a.Awal yang membahagiakan

Buatlah audiens merasa bahagia dan nyaman diawal penampilan Anda. Sesekali berilah pujian kepada mereka, karena naluriah seseorang selalu ingin dihargai dan tidak ingin digurui. Sapalah mereka sebagai orang yang luar biasa, berkatalah Anda bangga berada diantara orang-orang hebat seperti mereka. Sehingga audiens terbawah kedalam suasana nyaman yang mampu Anda kendalikan.

b.Percaya Diri

Grogi, jantung berdebar-debar, keringat dingin, blank itu adalah beberapaciri orang yang tidak percaya diri, dan hal tersebut dapat memberikan dampak kesan tidak baik terhadap diri Anda. Apa susahnya percaya diri? Diri orang lain saja Anda percaya kok diri sendiri tidak percaya sih. Ehm ini pengalaman buruk bagaimana orang keliru memberikan trik untuk percaya diri, ini kata mereka “pertama, jika ingin percaya diri berbicara didepan umum, maka anggap tidak ada orang ditempat itu (gila dong). Kedua, jika tidak ingin grogi, maka jangan tatap mata audiens perhatikan rata-rata kepala saja (lucu yah, repot deh). Ketiga, ini paling aneh katanya jika ingin berbicara didepan umum, anggaplah audiens anda monyet (capek deh, manusia bicara dengan monyet)”.

Ajaran-ajaran aneh diatas hanya membuat Anda gila plus aneh. Jika ingin percaya diri berbicara didepan umum maka anggaplah ditempat tersebut hadir orang-orang hebat sehingga Anda berbicara dengan baik dan anggun karena Anda adalah orang hebat yang berada ditengah-tengah orang hebat. Mulai sekarang hargailah diri sendiri dengan cara mempercayainya akan lebih hebat, lebih baik jika Anda berani memberikannya tanggungjawab termasuk tanggungjawab berbicara didepan umum. Persiapkan materi dengan baik, berlatihlah, berpenampilanlah yang baik dan yakinkan diri pasti bisa dan harus bisa.

Banyak berlatih dan sering-seringlah tampil berkomentar hal tersebut akan mengasah rasa percaya diri Anda. Kenapa harus percaya diri? Karena Hari gini tidak percaya diri, Capek deh!

c.Kekuatan tiga V (Vokal, Verbal dan Visual)

Apa maksudnya?

Ketika berbicara didepan umum yang harus Anda perhatikan salah satunya adalah Vokal. Kenapa? Agar informasi yang Anda sampaikan dapat diterima jelas oleh orang yang mendengarkan. Penyebutan huruf vokal dan konsonan harus jelas, begitupun dengan volume suara tidak statis (mempunyai irama) sehingga lebih menarik terrdengar. Nah selanjutnya adalah bahasa tubuh atau Verbal. Bahasa tubuh menentukan berkesannya sebuah penampilan, kadang kita melihat seorang yang berbicara begitu baik tetapi tidak disertai dengan bahasa tubuh maka terkesan monoton dan membosankan.

Nah pembicara yang baik adalah mereka yang memadukan bahasa tubuhnya yang baik dengan apa yang mereka ucapkan. Sip selanjutnya adalah Visual. Apa yang Anda ucapkan nampak jelas pada mimik dan raut wajah . Jika Anda berbicara tentang hal yang membahagiakan tentu mimikjuga bahagia bukan? Sehingga orang yang mendengar dan melihat Anda berbicara benar-benar bisa merasakan dan menghayati apa yang anda sampaikan. Apapun suasana yang Anda ingin sampaikan, maka visualisasikanlah dengan baik melalui mimik dan raut wajah serta bahasa tubuh Anda, karena hal ini juga salah satu faktor tampil berkesan.

d.Entertaint

Menghibur. Yah tidak membuat urat saraf orang yang mendengarkan

tegang 100%. Seorang pembicara publik harus memiliki jiwa seni paling tidak setengah seniman hal ini sangat membantu untuk mencairkan suasana yang beku (kayak es batu yah bro).

e.Antusias

Ehm pendengarnya tidak semangat, ngantuk malah ada yang tertidur. Kenapa yah? Itu karena pembicaranya tidak antusias mungkin belum makan atau kekurangan cairan, hehehe. Jika ingin audiens antusias dan bersemangat maka yang mutlak dilakukan adalah Anda juga harus bersemangat dan antusias. Sapalah audiens dengan penuh samangat sampaikan matei dengan antusias karena ini membeikan sugesti kepada pendengar untuk ikut semangat dan antusias mendengakan Anda. Betapa tidak baiknya jika Anda berbicara audiens hanya bercerita dan ngantuk tidak ada yang memerhatikan. Ayo sekarang apapun yang Anda sampaikan maka antusiaslah dan perhatikan perubahan tingkah audiens.

f.Akhir Yang Mengesankan

Yah namanya juga tampil berkesan. Awal dan akhir itu yang kadang menjadi indikator kesan (Baik atau Buruk). Maka berusalah yang maksimal agar akhir dari pembicaraan Anda benar-benar berkesan dihati audiens. Bagaimana caranya, carilah format kata-kata yang dapat memberikan sugesti kesan baik. Berilah sebuah kesimpulan dari pembicaraan Anda yang memiliki sugesti tingkat tinggi (pilih diksi yang tepat untuk dikatakan), Pujilah audiens katakan Anda bangga bisa bertemu dengan mereka, katakan Anda akan rindu dengan mereka, yah tergantung bagaimana kreatifitas. Selamat tampil berkesan sahabat.

7.Trik Menstabilkan Emosi

Tidak jarang seorang pembicara ketika didepan publik terpancing emosinya oleh tingkah audiens. Mungkin karena Audiens ribut, rusuh, tidak mau diatur, dan memandang enteng sipembicara, hal tersebut memang menguji kesabaran. Jadi gimana dong caranya agar tidak terbawah emosi? Pertanyaan yang super sekali, hehehe. Untuk Anda yang sering mendapati audiens yang selalu menguji kesabaran bersikaplah anggun dan berprilakulah damai. Ada beberapa trik yang dapat Anda praktekkan; pertama, fokuslah pada audiens yang tenang memerhatikan Anda. Tekankan bahwa yang Anda sampaikan itu sangat penting untuk mereka dengarkan dan perhatikan (tentunya cara penyampaiannya tetap santun dan membuat audiens tetap nyaman), karena bisa jadi yang rusuh itu tetap mendengarkan Anda walaupun tidak memerhatikan. Kedua, sesekali tersenyumlah yang tulus. Senyuman itu memiliki daya sugesti yang tinggi, jedahlah lalu tersenyum atau berbicaralah seperti orang yang nampak tersenyum, hal ini dapat menstabilkan emosi. Ketiga, berfikirlah bahwa jika Anda marah maka wibawa dan citra baik Anda akan rusak. Sekali saja marah didepan orang banyak maka citra diri Anda akan negatif dan ini berdampak pada penerimaan khalayak tehadap diri Anda. Keempat, ini yang penting ikhlaslah. Jika sudah ikhlas pasti akan selalu befikir positif yang berdampak Anda selalu tenang dan bahagia. Selamat mencoba.

8.Mengetahui Tipe Audiens

Seorang public speaker diharuskan mengetahui tipe-tipe audiens hal ini penting agar lebih bijak dan proporsion. Tipe audiens pada dasarnya ada tiga yakni, Visual, Audio dan Kinestetik. Kenapa seorang pembicara harus mengetahui hal ini, karena masing-masing tipe tersebut memiliki cara berbeda untuk memahami dan mengerti sesuatu termasuk informasi yang kita sampaikan. Nah berikut cara paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengetahui tipe audiens:

a.Dengan cara bertanya kata kunci

Caranya bertanyalah dengan menggunakan satu kata kunci kemudian minta audiens menjawab secara spontan. Contohnya “jika Anda mendengarkan kata KEBUN, apa yang ada dalam ingatan Anda?” Jika yang ditanya menjawab “pepohonan, tanaman,”, itu ciri-ciri tipe Visual. Namun jika yang ditanya menjawab “kicauan burung, suara anjing” hal tersebut adalah ciri tipe Audio. Nah jika yang menjawab mengatakan “damai, Sejuk, tenang”, itu ciri tipe kinestetik. Bisa juga menggunkan kata kunci yang lain seperti LAUT, TAMAN, DeElEl. Meraka yang Visual lebih dominan menggunakan penglihatannya, tipe audio lebih dominan menggunakan pendengarannya, sedangkan tipe kinestetik lebih dominan menggunakan perasaan.

b.Dengan cara mengamati cara berbicara

Berkomunikasilah dengan audiens amati cara berbicaranya, mereka yang tipe visual biasanya berbicara lebih cepat dan sering mengatakan kata “saya lihat, saya perhatikan, menurut pandangan saya”. Jika audiens yang Anda ajak berkomunikasi berbicara dengan irama (seakan akan berirama naik turun sesuai tangga nada,hehehe) dan sering mengucapkan kata “saya dengar, menurut yang saya dengarkan, kedengarannya” audiens tersebut dapat dicurigai sebagai tipe audio. Ehm lain lagi jika audiensnya berbicara dengan lambat dan sering berkata “saya merasa hal itu, rasanya, menurut perasaan saya”, itu adalah ciri tipe kinestetik.

Mengetahui tipe audiens memudahkan kita untuk berinteraksi dan memberikan pemahaman. Tipe Visual lebih cepat paham dengan cara melihat, tipe audio dengan cara mendengar, kalau kinestetik dengan cara dipragakan atau dipraktikkan. Jika seorang sudah paham hal tersebut dia akan mengakomodir semua tipe dengan segala kreatifitasnya. Katakan ini dalam satu momen “saya melihat Anda semua semangat, terdengar diruangan ini semua ceriah, dan diruangan ini terasa aura kebahagian” berbicarah sesekali cepat, berirama dan sesekali agak lambat. Yah tayangkan video, gunakan power suara dan ingat lakukan peragaan atau praktik, hal tersebut membuat semua tipe terakomodir dan akhirnya audiens akan merasa nyaman dan dihargai.

9.Bersahabat dan Komunikatif

Sahabatku, audiens itu bukan musuh. Audiens adalah sahabat, mereka adalah partner belajar yang harus diajak berkomunikasi agar terjalin hubungan yang baik. Hindari audiens memberikan persepsi bahwa Anda arogan, angkuh, menggurui dan sok tahu. Salah satu cara untuk menghindari persepsi negatif itu dengan cara bersahabat dan komunikatif dengan audiens. Alangkah mencekammya sebuah forum belajar jika seorang pembicara tidak bersahabat dan komunikatif “mulai masuk sampai keluar dari ruangan hanya berceloteh berjam-jam tanpa pernah menyapa dan berkomunikasi dengan audiens, huft ”.

perlakukanlah audiens sebagai sahabat dan partner belajar bersikaplah rendah hati, ramahlah (ajaklah mereka tersenyum) dan mengertilah kondisinya, jika nampak jenuh dan bosan maka hiburlah. Berkenalanlah dengan audiens, tanyakan kabarnya, minta tanggapan (naluri seseorang tidak mau digurui) apalagi jika dia lebih tua dari Anda. Pembicara yang baik akan menciptakan suasana bersahabat sehingga audiens merasa nyaman dan betah karena berfikir dihargai dan bagian dari acara tersebut. Nah lakukan hal ini jika Anda berkesempatan menjadi pembicara atau narasumber dan perhatikan bagiamana audiens menerima Anda dengan baik.

Demikianlah cara paling sederhana untuk memiliki kemampuan public speaking. Jika ingin hebat maka berlatihlah dengan tekun dan biasakan diri Anda mengambil kesempatan untuk tampil berbicara didepan umum. Asah kemampuan public speaking dari hal terkecil mulai dari berbicara dengan teman, diskusi kelas, memimpin rapat, MC atau protokol, menjadi ketua panitia, lomba pidato, ceramah dan hal lainnya hingga Anda benar-benar hebat. Selamat berlatih semoga berkah dan manfaat.

Salam hidup penuh makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun