Mohon tunggu...
Haendy B
Haendy B Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Football Anthutsias

mengamati dan menulis walau bukan seorang yang "ahli" | Footballism

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gagal Menggilas Uruguay, Timnas Brazil Makin Terkulai

7 Juli 2024   20:26 Diperbarui: 7 Juli 2024   21:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Brasil / TWITTER.COM/FABRIZIOROMANO 


Tim nasional sepak bola Brazil, yang dikenal sebagai salah satu tim terkuat dan paling dihormati di dunia mulai kehilangan jati diri. Bayangkan 20 tahun yang lalu, skuad Brazil diisi Ronaldo, Ronaldinho, Kaka, Adriano, dengan 9 dari 11 skuad inti adalah pemenang di liga masing-masing bersama klub elit Eropa, namun lihatlah sekarang, saat ini timnas Brazil menghadapi gelombang kritik tajam dari beberapa legenda sepak bola perihal dengan isi skuadnya yang seakan telah menggaransi  penampilan kacau mereka di Copa America 2024. Kekalahan dari Uruguay dalam copa America 2024 pada perempat final melunaskan perkiraan performa yang telah diramal kurang memuaskan karena sebelum kejuaraan dimulai pun banyak yang mengernyitkan dahi dengan komposisi pemain yang dipanggil ke Timnas Brasil. 

Sebelum kick off Copa America 2024, komposisi timnas Brasil yang ada malah memicu berbagai reaksi negatif dari mantan pemain yang pernah berjasa bagi Selecao seperti Ronaldinho dan Romario. Mereka Secara terbuka mengungkapkan kekecewaan. Romario misalnya, pemain yang terkenal dengan ketajamannya didepan gawang lawan, juga mengecam kurangnya penyelesaian akhir dari para penyerang Brazil.  Gelar liga champion 2 kali yang dimiliki oleh Vinicius dianggap angin lalu oleh Romario yang prestasi di liga champion Eropa hanya level finalis dan tak pernah juara. 

Brazil yang selalu menjadi favorit di setiap turnamen, mengalami kesulitan dalam babak grup dan knockout. Mereka gagal menunjukkan dominasi seperti biasanya dan tersingkir di perempat final oleh Uruguay. Sebelumnya di babak grup pun mereka kesulitan menghadapi tim sekelas Kostarika dan imbang 0-0, walaupun mampu mengalahkan Paraguay dengan telak 4-1 tapi ketika menghadapi Kolombia, sistem permainan timnas Brasil kembali mandek dan skor imbang didapatkan. 

Pelatih timnas Brazil, Dorival Junior, menanggapi kritik ini dengan sikap defensif. Dia mengakui bahwa penampilan tim tidak sesuai harapan, tetapi juga menekankan bahwa proses pembangunan tim baru sedang berjalan. Dorival meminta kesabaran dari para penggemar dan mantan pemain, dengan janji bahwa perbaikan akan segera dilakukan.

Kritik dari para legenda ini bisa menjadi dorongan bagi timnas Brazil untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan meningkatkan performa mereka. Dengan potensi dan bakat yang ada, Brazil diharapkan dapat kembali ke puncak kejayaannya di turnamen lainnya. 

Mulai Terkulai Timnas Brasil 

Prestasi timnas Brasil mulai menurun sejak capaian semifinal 2014, kekalahan di semifinal dengan skor 7-1 oleh Jerman sepertinya bikin trauma dipersepakbolaan Brazil. Secara beruntun Brasil kalah di babak perempat final kejuaraan besar internasional dengan adu penalti. Sebelum takluk dari Uruguay di Copa America tahun 2024, Brasil juga angkat koper dari Piala Dunia 2022 setelah kalah adu penalti dari Kroasia dalam babak perebutan tiket semifinal.

Brasil terhenti di babak perempat final Copa America untuk kali kelima. Sebelumnya Brasil juga gagal masuk semifinal Copa America 1993, 2001, 2011, dan 2015. Dari lima kekalahan Brasil di perempat final Copa America, empat di antaranya terjadi di babak adu penalti yakni pada 1993, 2011, 2015, dan 2024.

Lawan-lawan yang mengalahkan Selecao bervariasi dari Argentina (1993), Paraguay (2011 dan 2015), serta yang terbaru Uruguay (2024). Brasil pun gagal menambah koleksi trofi Copa America tahun 2024 ini. 

Ada yang cukup bias, karena pemanggilan pemain yang tidak memenuhi ekspetasi fans, taktik yang mandek juga menimpa bintang masa depan timnas Brasil, yang musim depan bermain untuk Real Madrid, yakni Endrick. Pemain yang dipasang sebagai striker oleh Dorival, hanya bisa mencatatkan satu umpan sukses dari lima percobaan. Satu-satunya umpan yang berhasil dikirim Endrick adalah saat kick off.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun