Mohon tunggu...
Haendy B
Haendy B Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Football Anthutsias

mengamati dan menulis walau bukan seorang yang "ahli" | Footballism

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Selamat Tinggal Kontroversi (Ketika Teknologi Garis Gawang Di Sahkan) ?

7 Juli 2012   06:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:13 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FIFA akhirnya membulatkan tekad untuk menghentikan kontoversi akan keabsahan gol yang 'bermain' di garis gawang. Lewat teknologi Hawk-Eye dan Goalref untuk memodernkan sepakbola. Lantas selesaikah kontroversi pertandingan yang selama ini dikenal sebagai nilai lebih kenapa sepakbola begitu digemari.

Gol sejatinya merupakan hal yang menentukan pertandingan, tim yang bertahan total tetap mampu memenangkan pertandingan jika mencetak gol lebih banyak dari tim yang terus menekan sepanjang pertandingan tapi tak mencetak gol. Lantas kenapa seorang Michael Platini tetap memprotes teknologi yang akan memberlakukan keadilan dalam sepakbola yang selama ini dinyatakan absurd.

Adalah Sir George Hurst seorang Inggris yang menjadikan 'kabut' akan gol hantu tersebut. Gol di piala dunia 1966 mungkin akan berada diantara dua kenyataan yang bertolak belakang, kemenangan dan kesedihan karena kontroversi yang saat itu tak dapat dipecahkan.

Kenyataan pertama tentu jika teknologi garis gawang sudah ditemukan sejak dulu, kemenangan Inggris atas Jerman barat bisa tertunda. Kenapa? Saat kedudukan 2-2 Sir George Hurst yang mendapat umpan dari sisi lapangan mendapati kenyataan bola tendangannya dengan kecepatan tinggi hanya menemui mistar memantul ke tanah dan langsung dihalau keluar oleh pemain Jerman Barat, namun aneh bin ajaib wasit langsung mengesahkan gol dengan kecepatan yang kamera tv saat itu tak dapat membuktikan gol tersebut. Ya, dengan kenyataan 3-2 mental pemain Jerman sudah 'kalah' walau hanya meyisahkan beberapa menit saja. Tapi Inggris menutup 'kabut' garis gawang dengan mencetak gol berikutnya, Inggris 4 Jerman Barat 2, dan Inggris juara dunia 1966 dengan sedikit kontroversi.

Tahun bergerak maju namun 'kabut' atas gol sebatas garis gawang masih berlanjut. Luis Garcia si Pemain Liverpool mencetak gol yang tak dapat dibuktikan dengan 12 kamera yang berada di Anfield. Tak satu pun kamera tersebut membuktikan gol Luis Garcia telah melewati garis gawang. Liverpool unggul atas Chelsea, melaju ke final dan menjadi juara liga Champion 2005 yang diklaim paling dramatis.

'Kabut' garis gawang masih berlanjut dan memberi luka yang mendalam bagi tim yang menderita karena gol tidak disahkan. Hal ini paling melukai Inggris, saat Lampard mencetak gol saat skor 2-1 untuk keunggulan Jerman. Bola melewati garis gawang, namun wasit dan offisial beraubade dengan kompak tak menyatakan gol, skor urung 2-2 dan mental pemain Inggris terpuruk, skor akhir 1-4 untuk Jerman. Performa buruk difase grup membuat Inggris pulang ke kampung halaman dengan caci maki pers Inggris.

2012 merupakan tahun puncak dari kontroversi gol hantu tersebut. Pemain Ukraina yang mungkin akan menjadi pemain terakhir yang dirugikan oleh gol hantu tersebut. Gol yang tak dapat pengesahan walau sudah melewati garis gawang membuat perubahan perangkat wasit sudah berevolusi menjadi sia-sia. Skor tak berubah sampai peluit berbunyi, Inggris yang menjadi lawan Ukraina justru diuntungkan dengan kontroversi tersebut. Inggris menjadi juara grup disaat tuan rumah mampu berpeluang lolos ke perempat final Euro 2012 jika gol disahkan.

Ya dari semua hal diatas, ada sikap positif yang dapat diambil tentang itu semua, bagaimana pemain mampu menghormati keputusan wasit yang lebih bersifat manusiawi dan non teknis. Namun sisi kemanusian wasit yang selama ini menjadi emosi sepakbola pelan-pelan akan terkikis oleh teknologi yang menjadikan pertandingan lebih adil dan jujur bagi kedua tim. Jadi selamat tinggal kontroversi, semoga sepakbola semakin 'menarik' dengan keterbukannya akan teknologi....
Jakarta, 7 Juli 2012
Twiitter : @haendy_busman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun