Mohon tunggu...
Haekal Ilhami
Haekal Ilhami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kimia Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa yang memiliki hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Air Raksa: Dari Keajaiban Alkimia hingga Ancaman Kesehatan

25 Januari 2023   13:02 Diperbarui: 25 Januari 2023   13:04 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai air raksa, air raksa pertama kali ditemukan oleh seorang kimiawam asal Arab, Jabir ibn Hayyan, pada abad ke-8. Jabir ibn Hayyan menemukan air raksa dengan cara mencampur merkuri dengan asam nitrat atau asam klorida. Jabir ibn Hayyan menamai zat tersebut sebagai "hydrargyrum" yang berarti "air perak" dalam bahasa Latin. 

Kemudian, air raksa dikenal luas di dunia Barat pada abad ke-13, ketika alchemist Eropa mulai mengeksplorasi senyawa kimia. Selama berabad-abad, air raksa digunakan dalam berbagai aplikasi seperti termometer, barometer, lampu, dan peralatan elektronik. 

Namun, pada akhir abad ke-19, sifat beracunnya yang sangat tinggi mulai dikenali dan digunakannya air raksa mulai ditinggalkan. Sekarang ini, air raksa hampir tidak digunakan lagi dalam aplikasi sehari-hari dan digantikan dengan zat lain yang lebih aman.

Air raksa adalah senyawa kimia yang terdiri dari unsur-unsur hidrogen dan merkuri. Formula kimianya adalah HgH. Air raksa terbentuk dengan cara mencampurkan merkuri dengan asam nitrat atau asam klorida. 

Air raksa digunakan dalam berbagai aplikasi seperti termometer, barometer, lampu, dan peralatan elektronik. Namun, air raksa sangat beracun dan dapat menyebabkan kerusakan otak dan ginjal jika tertelan atau terhirup. 

Keracunan air raksa dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, dan kelemahan otot. Pada tingkat yang lebih parah, keracunan air raksa dapat menyebabkan kerusakan ginjal, kerusakan otak, dan bahkan kematian.

Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya air raksa memiliki  beberapa kegunaan seperti penggunaan termometer, dalam termometer air raksa digunakan sebagai zat pengisi dikarenakan memiliki sifat ekspansi yang tinggi ketika terkena suhu yang tinggi. 

Berikutnya penggunaan barometer, dalam baro meter air raksa digunakan sebagai zat pengisi dikarenakan memiliki sifat berat yang rendah. bahkan ada beberapa kegunaan lain dalam peralatan elektronik yang dimana air raksa dijadikan sebagai pendingin.

Dalam bidang industri, air raksa juga memiliki banyak sekali kegunaanya. Contoh dari kegunaan air raksa dalam bidang industri yaitu di industri kimia biasanya air raksa digunakan sebagai bahan katalis dalam proses pembuatan natrium sulfat dan asam sulfat. 

Dalam industri logam air raksa digunakan sebagai agen ekstraksi dalam proses pengolahan logam seperti emas, perak, dan platina. Dalam industri farmasi, air raksa digunakan sebagai pengawet dalam beberapa obat. 

Dalam industri pengolahan minyak, air raksa digunakan sebagai agen pemurni minyak bumi. Dalam industri pembuatan kertas, air raksa digunakan sebagai agen pemutih dalam proses pembuatan kertas.

Namun, sangat disayangkan zat yang memiliki banyak kegunaan ini sudah tidak disarankan lagi penggunaannya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang industri karena menyangkut kesehatan dan keselamatan manusia yang dimana apabila terpapar atau terhirup air raksa akan menyebabkan efek yang buruk untuk kesehatan. Lantas bagaimana air raksa bisa merusak bagian tubuh manusia? Berikut merupakan efek yang akan timbul apabila terpapar oleh air raksa :

  • Paparan pada bagian kulit: Paparan air raksa pada kulit dapat menyebabkan iritasi, luka bakar, dan alergi.

  • Paparan pada bagian mata: Paparan air raksa pada mata dapat menyebabkan iritasi, kerusakan retina, hingga dapat menyebabkan kebutaan.

  • Paparan pada bagian paru-paru: Paparan air raksa pada paru-paru dapat menyebabkan iritasi, inflamasi, dan kerusakan paru-paru yang fatal.

  • Paparan melalui saluran pencernaan: Jika air raksa tertelan, merkuri dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan kerusakan pada organ-organ dalam lainnya, seperti hati, ginjal, dan sistem saraf.

  • Paparan jangka panjang: Paparan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal, kerusakan otak, dan bahkan kematian.

Oleh karena itu, dengan beberapa pertimbangan mengenai air raksa yang dulunya memiliki banyak kegunaan namun memiliki efek samping yang bahaya akhirnya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran yang memuat tentang penghapusan merkuri, mulai dari pelarangan produksi merkuri, penggunaan merkuri hingga penggantian alat kesehatan mengandung merkuri di tahun 2020 lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun