Ramadan merupakan moment spesial bagi seluruh umat muslim. Di bulan Ramadan banyak acara-acara yang merekatkan persaudaraan sesama muslim. Salah satunya adalah buka puasa bersama keluarga, kerabat, teman, dan lain-lain atau yang lebih dikenal dengan istilah Bukber. Bukber bukanlah hal yang baru di bulan Ramadan, justru bukber menjadi agenda yang wajib dilaksanakan setiap tahunnya karena dapat merajut silaturahim kembali dengan kawan lama, keluarga jauh, dan rekan kerja. Tahun ini, Kampung Ramadan Ilmu Komunikasi kembali hadir untuk membuat suasana bukber lebih bermakna.
Kampung Ramadan Ilmu Komunikasi merupakan acara besar mahasiswa Ilmu Komunikasi setiap tahunnya. Pada hari Jumat (14/3) prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta baru saja menyelenggarakan acara kampung ramadan yang bertujuan mempererat kebersamaan antar mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) khususnya angkatan 2023 dan 2024. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan didukung oleh Gojek sebagai sponsor.
HIMAKOM mengangkat tema "Ekonomi Kreatif" sebagai pondasi pelaksanaan acara. Tema tersebut direalisasikan dengan bazar ramadan, di mana seluruh stand makanan yang dibuka dan dikelola juga oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi. Selain itu, mahasiswa Ilmu Komunikasi juga diwajibkan untuk membuat film pendek tentang Ramadan. Acara tersebut bertujuan sebagai wadah pengembangan diri bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam bidang kewirausahaan dan kesadaran diri akan pentingnya ekonomi di masayarakat.
Bazar Ramadan dilaksanakan dengan beberapa rangkaian acara. Waktu pelaksanaan acara pada sore hari dan bertempat di parkiran Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Acara diawali dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua panitia untuk menyampaikan latar belakang acara ini kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi. Sambutan kedua disampaikan oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi, Dr. Mokhamad Mahfud, S.Sos.I. M.Si. untuk memberikan wejangan dan apresiasi kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi. Setalah sambutan, panitia langsung mengarahkan ke acara inti yaitu bazar Ramadan.
Suasana bazar ramadan sangat dipenuhi oleh kebahagiaan. Stand makanan diramaikan oleh mahasiswa dan dosen. Setiap kelas berlomba-lomba menyajikan makanan yang enak dan murah. Disana, tersedia berbagai jenis makanan mulai dari makanan ringan hingga makanan berat seperti risol mayo, udang keju, cireng, gorengan, dimsum, cilok, nasi cokot dan martabak telur. Selain makanan, mahasiswa Ilmu Komunikasi juga menjual berbagai jenis minuman yang menyegarkan badan setelah seharian berpuasa seperti es kuwut, es jeruk, es kopyor, es coklat, dan es lumut serta magic water juga ada disana.
Modal bazar berasal dari iuran setiap kelas. Walaupun dengan iuran yang minim, akan tetapi mahasiswa Ilmu Komunikasi mendapatkan omset yang besar dari hasil penjualan. Hal ini, dikarenakan adanya pengelolaan anggaran yang pintar dan juga strategi marketing yang menarik.
Jaysyun Firdausi, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi mengatakan bahwa kegiatan kampung ramadan ini sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan mahasiswa Ilmu komunikasi. "Menurut aku sih, acara ini banyak manfaatnya, dari acara ini kita dilatih skil kewirausahaan kita, skil strategi marketing, sama gimana cara kita interaksi dengan orang lain dalam berjualan", ujar Jaysyun demikian.
Sembari menunggu azan Maghrib berkumandang, para mahasiswa menonton film pendek hasil kreatif mereka. Sebelum film ditayangkan, semua film diberi penilaian oleh dosen yang expert atau spesialis dalam bidang perfilman. Film ditayangkan secara bergiliran dari angkatan 23 dan angkatan 24. Genre yang diambil dari setiap film berbeda-beda mulai dari genre senang, sedih, romantis, lucu, bahkan genre horor pun juga ada di antara film-film itu. Seketika, rasa lapar pun tertutup oleh canda tawa menonton film dari hasil ide kreatif para mahasiswa.
Dari hasil wawancara, Afwa yang merupakan ketua panitia acara Kampung Ramadan Ilmu Komunikasi juga menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mengembangkan skil public relation dan adevertising yang menjadi mata kuliah konsentrasi dalam prodi Ilmu Komunikasi. "Acara ini memang terbuka untuk umum, tapi lebih aku fokusin ke mahasiswa ikom. Karna kita mahasiswa ikom dan juga belajar tentang public relation dan advertising, jadi menurut aku acara ini sangat relevan dengan prodi Ilmu Komunikasi, dari bazar bisa kembangin skil strategi marketing dan komunikasi juga buat film juga bisa kembangin skil mahasiswa ikom dalam bidang advertising", tutur Afwa.
Ketika azan berkumandang, para mahasiswa menikmati makanan yang mereka beli dari stand kelas lain. Suasana kebersamaan pun tercipta di saat buka puasa bersama
