Makin kesana makin kesini tak terasa bulan Ramadan tinggal beberapa pekan lagi. Gimana nih puasanya, masih kuatkan? Tak lupa juga gimana nih salat tarawihnya, belum ada yang bolong kan? Kali ini, penulis akan membahas seputar salat tarawih dan hubungannya terhadap kesehatan mental. Ternyata, salat tarawih tidak hanya berkaitan dengan spiritual tapi juga dengan mental seseorang. Setelah ini, penulis akan menjelaskan efek salat tarawih terhadap kesehatan mental versi penulis sendiri. Mari simak penjelasannya!
Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah. Bulan dimana seluruh umat muslim menunaikan ibadah puasa. Tidak hanya itu, umat muslim juga dianjurkan untuk menunaikan salat tarawih di malam hari. Potensi meraih pahala pada saat bulan Ramadan sangat besar karena akan dilipatgandakan. Selain mendapatkan pahala, salat tarawih juga menyehatkan mental seseorang. Ketenangan hati dan jiwa juga penanda bahwa mental itu sehat.
Salat tarawih merupakan salat yang hanya dilakukan pada bulan ramadan tepatnya di malam hari. Jumlah rakaat salat tarawih terbagi menjadi dua golongan. Ada yang melaksanakan 20 rakaat salat tarawih ditambah 3 rakaat salat witir. Ada juga 8 rakaat salat tarawih ditambah 3 rakaat salat witir. Perbedaan jumlah rakaat tidak menjadi perdebatan karena keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu mengharap ridho ilahi.
Kesehatan mental dipengaruhi oleh beragam faktor, baik dari diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Pada umumnya, seseorang melakukan kegiatan yang positif seperti olahraga, guna menjaga kesehatan mental dan menghilangkan kadar stres dalam diri. Namun, agama Islam mengajarkan cara menjaga kesehatan mental dengan menemukan ketenangan dalam diri melalui ibadah, salah satunya dengan salat tarawih.

- Memberikan ketenangan hati dan jiwa seseorang.
Hakikat salat adalah mendapatkan ketenangan dan ketentraman jiwa pada seseorang. Salat tarawih berarti istirahat karena dilaksanakan dengan santai dan tidak terburu-buru. Ketenangan hati seorang muslim hanya bisa diraih melalui kekhusyukan dalam salat. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur'an surah Al Mu'minun ayat 1-2 yang artinya "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam salatnya". - Mengilangkan stres pikiran.
Salat tarawih juga membuat pikiran menjadi lebih segar. Durasi yang lama dan gerakan salat yang santai berusaha membuat pikiran fokus terhadap bacaan salat dan meninggalkan pikiran diluar salat sejenak. Relaksasi tubuh dan pikiran juga terjadi dalam salat tarawih dikarenakan lelahnya berpuasa seharian. - Melatih kesabaran diri
Kesabaran dan keistiqomahan juga dilatih dalam salat tarawih. Jumlah rakaat yang banyak membuat beberapa orang malas melaksanakan salat tarawih. Ditambah bacaan imam yang panjang menimbulkan rasa jenuh bagi beberapa orang. Akan tetapi, jika kita mampu menahan letihnya salat tarawih sementara, maka rasa sabar dan istiqomah dalam diri akan meningkat. Dengan begitu, kita bisa melaksanakan ibadah-ibadah yang lebih daripada salat tarawih karena tingkat kesabaran kita juga meningkat. - Meningkatkan iman dan takwa
Seperti pada umumnya, salat itu berfungsi meningkatkan iman dan takwa seseorang kepada Allah. Namun, berbeda dengan salat lainnya, salat tarawih dapat meningkatkan iman seseorang dua kali lebih besar dibandingkan salat sunah lainnya serta menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini dikarenakan hanya terjadi di bulan suci ramadan, tidak ada salat tarawih selain di bulan ramadan. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang artinya "Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau" (H.R. Bukhari dan muslim) - Mencegah terjadinya depresi
Depresi terjadi karena tekanan yang begitu berat yang membuat seseorang kehilangan motivasi hidupnya. Salat tarawih dapat mencegah terjadinya depresi. Rasa syukur dan tenang dalam salat dapat menghilangkan masalah duniawi sehingga otak bersih dari pikiran negatif. Dengan begitu, seseorang menjadi semangat dan termotivasi dalam menjalankan hidup lebih baik.