Mohon tunggu...
Choirul Hadyi
Choirul Hadyi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selamat datang dan selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dramaturgi Konten Tiktok Menurut Perspektif Erving Goffman

16 Desember 2022   04:32 Diperbarui: 16 Desember 2022   14:17 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Erving Goffman lahir 11 Juni 1922 di Alberta, Kanada dan keturunan Yahudi. Ia memutuskan berhenti dari Universitas dan memilih karier di The National Film Board (Lembaga Film Nasional), Kanada. Disana, ia bertemu dengan Denis Wrong, orang yang kemudian menulis sebuah kritik klasik pada sosiologi deterministik. Awalnya Goffman belum tertarik terhadap sosiologi sebab ia pernah mengkaji kimia, kemudian pindah ke sosiologi yang ia kembangkan di Universitas Chicago. Pada tahun 1949, Goffman mendapat gelar MA dan tahun 1953 mendapat gelar Ph.D di Universitas Chicago serta melakukan penelitian dan mengajar. Selesai desertasi, ia bergabung dengan mantan gurunya yakni Herbert Blummer di Universitas California, Berkeley dan mengajar sampai tahun 1969. Kemudian ia mendapatkan gelar sebagai Profesor Benjamin Frankling di bidang Antropoogi dan Sosiologi di Universitas Pennsylvania (Wallace dan Wolf, 1986:223). Goffman meninggal pada 19 November 1982.

Saya mengenal teori dramaturgi Erving Goffman dari jurnal Paradigma Teori Dramaturgi Terhadap Kehidupan Sosial (2012). Jurnal ini menjelaskan teori Erving Goffman tentang dramaturgi yang dicetuskan Goffman merupakan pendalaman konsep interaksi sosial, yang lahir sebagai aplikasi atas ide-ide individual yang baru dari peristiwa evaluasi sosial ke dalam masyarakat kontemporer. Dramaturgi adalah teori yang menjelaskan bahwa interaksi social dimaknai sama dengan pertunjukan teater atau drama di atas panggung. Manusia adalah actor yang berusaha untuk menggabungkan kartakteristik personal dan tujuan kepada orang lain, melalui pertunjukan dramanya sendiri( Widodo, 2010:167). Menurut Ritzer pertunjukan darama seorang aktor drama kehidupannya juga harus mempersiapkan kelengkapan pertunjukan, antara lain setting, kostum, penggunaan kata (dialog) tindakan non verbal lain. Dalam pemahaman saya, dramaturgi merupakan interaksi sosial yang menjadi simbol karakter dari individu itu sendiri dan mencakup dengan perilaku-perilaku yang mendukung perannya, dengan arti lain manusia sebagai actor yang sedang memainkan peran. Fokus pendekatan dramaturgi adalah bukan apa yang orang lakukan, atau mereka melakukan tetapi bagaimana mereka melakukannya. Dramaturgi menekankan dimensi ekspresif aktivitas manusia. Karena perilaku ekspresif maka perilaku manusia bersifat dramatic. Pendekatan dramaturgi Goffman bahwa ketika manusia berinteraksi ia ingin mengelola pesan yang ia harapkan tumbuh pada orang lain. Manusia sebgai actor yang sedang memainkan peran.

Saya sering melihat orang yang membuat konten di platform Tiktok, banyak konten yang merujuk pada teori ini, salah satu contohnya yaitu konten sedekah yang di upload ke paltform Tiktok, mungkin sebagai orang Islam pasti tahu kalau sedekah itu lebih baik tidak ada yang melihat, namun di lain sisi ia juga ingin memberi tahu followersnya bahwa penghasilannya pun di bagi ke orang yang membutuhkan. Akan tetapi tindakan tersebut bisa saja hanya sekedar konten biar followers cepat naik. Kita tidak bisa menilai seseorang dalam satu sisi, karena belum tahu sifat aslinya dari orang itu sendiri. Di dalam media sosial tidak semua orang memainkan karakter aslinya

Bibliography

Rahayu, Vebrianti, Bekti Cahyono Putro, dan Nabila Hafizha Rahma. 2017. Teori Soiologi Modern "Erving Goffman: Teori Dramaturgi (Panggung dan Perangkat Interaksi Sosial)". Surakarta: Universias Sebelas Maret.

Suneki, Sri dan Haryono. 2012. Paradigma Teori Dramaturgi Terhadap Kehidupan Sosial. Jurnal Ilmiah CIVIS. Vol. 2:2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun