Mohon tunggu...
hadyan zuhdi faisa
hadyan zuhdi faisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang sedang digoreng

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila Generasi TikTok

10 Januari 2024   22:29 Diperbarui: 10 Januari 2024   22:35 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital yang semakin berkembang, platform Tiktok telah menjadi lahan subur bagi para konten kreator, pelaku bisnis, dan kreativitas bagi banyak orang. Namun, dibalik deretan tarian, tantangan, dan hiburan viral, pertanyaan muncul: Bagaimana nilai-nilai Pancasila, sebagai landasan negara Indonesia, dapat diaplikasikan dan tercermin dalam dinamika dunia Tiktok?

Pancasila, sebagai dasar negara, menekankan nilai-nilai seperti gotong royong dan persatuan di Tiktok, kita dapat melihat fenomena gotong royong dalam bentuk kolaborasi antar pengguna. Berbagai trend dan tantangan sering melibatkan kolaborasi antar kreator, menciptakan atmosfer saling membantu dan mendukung, sejalan dengan semangat  gotong royong Pancasila.

Pancasila juga menegaskan pentingnya persatuan dalam keberagaman. Tiktok menjadi platform yang mendorong beragam konten dari berbagai latar belakang, menciptakan ruang untuk ekspresi kebudayaan dan identitas yang beragam. Dalam konteks ini, Tiktok dapat dianggap sebagai sosial media yang mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman, yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Namun, keberagaman ini juga membawa tantangan. Bagaimana kita memastikan bahwa semua suara didengar dan dihargai di tengah banjirnya konten? Bagaimana kita menjaga kualitas konten di tengah derasnya informasi dan tren yang cepat berubah di Tiktok? Bagaimana kita menyaring informasi dan konten yang masuk? Di sini, nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan dalam keberagaman, kritisisme terhadap informasi dan etika, dan menghargai perbedaan, menjadi penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif di Tiktok.

Selain itu, Pancasila menempatkan keadilan sebagai prinsip yang mendasari tatanan sosial. Bagaimana nilai ini tercermin di Tiktok? Platform ini memberikan kesempatan setara bagi siapa saja untuk menjadi kreator dan mendapatkan pengakuan. Fenomena ini dapat diartikan sebagai wujud keadilan dalam akses dan kesempatan di dunia digital.

Dengan demikian, Tiktok dapat menjadi ajang yang lebih dari sekadar hiburan. Ini adalah panggung bagi generasi muda Indonesia untuk merayakan identitas kreatif mereka, memupuk gotong royong digital, memperkuat persatuan dalam keberagaman, dan memastikan keadilan di ruang digital yang penuh tantangan. Dalam menjawab panggilan ini, generasi muda memiliki kesempatan untuk menjadikan Tiktok sebagai sarana untuk memajukan nilai-nilai Pancasila di era digital ini, menciptakan perubahan positif yang mencakup lebih dari sekadar dunia maya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun