Mohon tunggu...
HADY ANSHORY T
HADY ANSHORY T Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Farmasi UII, Apoteker, Direktur Riset PT Kanca Sukses Bersama

Tertarik pada tumbuhan dan manfaatnya sebagai obat-obat herbal

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kebas pada Penderita Diabetes, Berikut Penyebab dan Pengobatan Alaminya!

11 Januari 2023   14:02 Diperbarui: 11 Januari 2023   14:11 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar nenek yang sedang kebas. Source: istockphotos

Pernah merasakan kebas ataupun kesemutan? Kebas pasti sangat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, sebab bagian tubuh yang kebas membuat Anda kesulitan beraktivitas dengan optimal. Kebas yang Anda rasakan mungkin biasa terjadi pada kaki atau tangan.

Penderita diabetes melitus, baik diabetes melitus tipe 1 ataupun 2 pasti tidak asing lagi dengan istilah kebas. Kebas merupakan kondisi dimana otot menjadi lemah sehingga sulit bergerak secara normal. Kebas juga dapat terjadi pada satu bagian hingga seluruh tubuh. Seseorang yang terkena kebas dapat merasa kehilangan sensasi ataupun rasa sakit pada daerah yang kebas namun juga disertai perasaan seperti tertusuk jarum.

Apa Itu Kebas?

Pada penderita diabetes, kondisi kebas salah satu gejala dari neuropati perifer diabetik. Neuropati diabetik merupakan nyeri neuropatik yang diakibatkan kerusakan sistem saraf pusat ataupun perifer. Penderita diabetes yang mengalami ini akan merasakan kebas hingga mati rasa. Kebas pada penderita diabetes disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah. Hal ini karena gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh.

Penderita diabetes yang mengalami kebas menjadi terganggu aktivitas sehari-harinya, sebab sulit bergerak dengan normal. Maka dari itu, penting bagi penderita diabetes untuk segera mengatasi kondisi kebas, sebab jika kebas dibiarkan terlalu lama, penderita diabetes tidak menyadari jika terjadi luka akibat bagian tubuh yang sudah mati rasa. Selain itu, kebas juga dapat merugikan penderita diabetes di berbagai aspek.

Kebas yang terjadi pada penderita diabetes seringkali timbul tanpa sebab. Kebas bisa timbul saat penderita diabetes sedang berdiam diri dan tidak melakukan apapun, namun rasa kebas yang timbul berlangsung lama dan terjadi dengan sering.

Solusi Atasi Kebas

Cara mengatasi dan mencegah kondisi kebas pada penderita diabetes adalah dengan menormalkan kadar gula darah dalam tubuh. Menormalkan kadar gula dalam darah dapat dilakukan dengan merubah pola hidup sehat ataupun pengobatan. Pola hidup dan pola makan yang sehat dilakukan dengan beberapa hal ini:

1. Mengkonsumsi obat sesaui kondisi, sebaiknya hal ini dilakukan dengan berkonsultasi dengan dokter

2. Konsumsi vitamin untuk saraf

3. Menjaga berat badan tetap ideal

4. Mejaga tekanan darah

5. Tidak merokok atau minum minuman beralkohol

6. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi glukosa

7. Rutin berolahraga

Demi memaksimalkan penurunan kadar gula darah dan menghilangkan kondisi kebas, dapat dilakukan pengobatan herbal dengan mengkonsumsi daun yang terbukti menurunkan kadar gula darah. Berikut adalah daun yang diketahui memiliki efek hipoglikemik  sehingga mampu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh:

1. Ekstrak Daun Yakon (Smallantus sonchifolius)

Daun Yakon (Smallanthus sonchifolius) atau umumnya dikenal dengan daun insulin. Yakon adalah salah satu tanaman langka yang berasal dari Amerika Latin. Di dalam daun Yakon terkandung senyawa enhidrin, sonchifolin, polimatin B, dan uvedalin yang memiliki efek sebagai antidiabetes yang berperan dalam menghambat pembentukan glukosa dalam tubuh. 

Penelitian membuktikan efek antidiabetes ekstrak daun yakon menunjukkan penurunan kadar gula darah sampai 72% hanya dalam waktu 20 hari setelah diberikan ekstrak daun yakon. Selain itu ekstrak daun yakon mengandung antioksidan berupa chlorogenic acid yang berfungsi dalam perbaikan sel beta pankreas yang rusak.

2. Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata)

Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman herbal yang telah lama digunakan sebagai pengobatan alternatif. Ekstrak daun sambiloto mengandung senyawa Andrographolide. Senyawa Andrographolide terbukti dapat menghambat kerja enzim alfa glukosidase dan alfa amilase. Apabila enzim ini dihambat, maka jumlah glukosa yang masuk kedalam darah juga akan berkurang. Selain itu senyawa Andrographolide memiliki kemampuan dalam meningkatkan produksi insulin dan penyerapan glukosa sehingga bisa mengurangi kadar gula dalam darah.

3. Ekstrak Daun Salam (Syzygnium polyanthum)

Daun salam memiliki efek hipoglikemik pada penderita diabetes karena mengandung fitokimia dan senyawa esensial di dalamnya. Senyawa aktif di dalam daun salam adalah polifenol, yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Daun salam merupakan herbal yang secara klinik diketahui dapat menurunkan kadar gula darah pada 50 pasien DM tipe II. Kombinasinya dengan Sambiloto dapat menurunkan gula darah lebih stabil.

                                                                                                        

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun