Mohon tunggu...
Hadrial Aat
Hadrial Aat Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hidup adalah saat ini. Teruslah berbuat kebaikan. Jika kita tidak bisa berkata benar, maka diam itu lebih baik. Akan tetapi apabila kita bisa berkata benar dan untuk mengajak kepada kebaikan, maka berbicara itu lebih baik. Sampaikanlah walau hanya satu kata, ketika nafas kita masih ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kiamat Diri

11 Desember 2012   02:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:52 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bergulat terus kau dalam angan-angan dunia fana
Sampai engkau lelah serta jiwamu gundah
Hingga engkau harus takut kepada apa yang seharusnya kau temukan
Saat cinta semu itu terhenti dan kerinduan menjadi-jadi

Kematian mendera, sakit, bencana semua yang menimpa
Tiadalah daya dan upaya
Laksana gempa, semerdu hempasan gelombang laut
Ketakutan menepi di setiap hati

Kiamat datang dan pergi
Menitip pesan, mengurai segenap hati bermanik makna
Lalu menghela nafas panjang
Sadar dan mempersiapkan diri
Ketika akan menghampiri kiamat diri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun