Pemilu merupakan salah satu instrumen penting dalam sistem demokrasi, dimana masa kekuasaan pemerintah akan berakhir dan rakyat kembali menentukan pilihannya kepada seorang pemimpin baru.Â
Pemilu kerap kali disebut pesta demokrasi dan pada umumnya, masyarakat menganggap bahwa istilah tersebut adalah hal yang lumrah karna pada saat itu masyarakat terlibat aktif dalam menentukan pilihannya kepada pemimpin yang akan memberikan mereka rasa aman dan kesejahteraan. Namun, tak banyak dari kita yang tahu arti atau makna dan sejarah "pesta demokrasi".
Pada masa orde baru berkuasa, Soeharto melegitimasi kekuasaannya melalui kemenangan partai Golkar, dimana kemenangan Golkar tidak lepas dari intervensi Soeharto yang menguasai kendali pemerintahan,.mulai dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 1969 yang melarang anggota Golongan Karya yang menjabat di DPRD menjadi anggota partai politik lainnya, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1970 yang melarang semua pegawai Negeri termasuk anggota ABRI terlibat dalam kegiatan-kegiatan partai politik.Â
Selain itu, Orde baru juga menyingkirkan tokoh-tokoh radikal di setiap partai yang menentang kekuasaan orde baru, jumlah partai politik dipangkas melalui kebijakan fusi partai yang digelorakan pada 1973.
Partai yang beraliran Islam digabung dalam PPP, sedangkan yang Nasionalis atau non-Islam digabung dalam PDI. Pemerintah juga mewajibkan pegawai Negeri dan keluarganya untuk memilih Golkar di Pemilu, dengan begitu Golkar memiliki jaringan komunikasi dan mobilisasi elektoral hingga tingkat daerah. Sementara itu, PPP dan PDI dicegah kampanye di tingkat daerah kecuali di 45 hari masa kampanye.
Pesta demokrasi pertama kali disebut menjelang pemilu 1982 pada saat orde baru berkuasa dan yang memberi julukan itu tidak lain adalah Soeharto sendiri. Uniknya, berbagai Negara demokrasi di dunia tidak ada yang menggunakan istilah pesta demokrasi dalam momentum pemilu kecuali Negara kita Indonesia.Â
Istilah pesta demokrasi pertama kali disebut oleh Soeharto menjelang pemilu 1982 (pemilu ke-tiga di masa orde baru berkuasa) pada rapat nasional persiapan pemilu yang dihari oleh gubernur, bupati dan wali kota dijakarta, Senin 23 Februari 1981, Soeharto menyampaikan dalam pidatonya bahwa "Kita harus menganggap pemilihan umum sebagai sebuah pesta poranya demokrasi", ucap Soeharto kala itu yang sampai hari ini akrab ditelinga masyarakat.
Melihat latar belakang munculnya istilah pesta demokrasi dan kondisi politik dimasa orde baru kala itu, maka kita akan menemukan beberapa makna dibalik kata pesta demorasi. Makna pesta merujuk pada sebuah upacara atau ritual dimana waktu itu terdapat berbagai jamuan dan hiburan layaknya pesta pernikahan dimana disitu terdapat serangkaian acara yang sudah bisa ditebak.Â
Sampai disini kita bisa melihat pertam, bahwa pesta demokrasi adalah perayaan pemilihan lima tahun sekali dalam sebuah negara yang menganut sistem demokrasi dimana disana kita akan melihat para elit menari dan bersenang-senang diatas pentas.Â
Kedua, pesta demokrasi digelar sebagai ritual perayaan atas legitimasi kekuasaan orde baru, atas kemenangan berturut turut partai Gokar sekaligus untuk menyambut kemenangan Golkar yang ketiga dipemilu 1982.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H