Mohon tunggu...
Moh. Hadori
Moh. Hadori Mohon Tunggu... Jurnalis - Deewee Institute

Dimana bumi kita pijak, hidup manfaat luas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kriteria Pemimpin Dalam Islam

19 Desember 2023   00:49 Diperbarui: 19 Desember 2023   04:29 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak lama lagi masa kepemimpinan Jokowi akan usai dan sebentar lagi kita akan memilih pemimpin baru dimana ditangannya masa depan rakyat dan bangsa ini dipertaruhkan. Mutakhir ini kita sering mendengar wacana-wacana tentang perubahan dan meneruskan hingga wacana perbaikan, wacana ini kerap kali keluar dari masing-masing Paslon capres-cawapres, tidak hanya kampanye bahkan hingga menjadi jargon yang melekat pada masing masing Paslon capres-cawapres dan tentu saja ini menjadi sorotan publik. Namun, wacana tersebut tidak seharusnya menjadi alasan atau tolak ukur dalam memilih si A atau si B sebagai pemimpin bangsa ini kedepan karna terlepas dari gagasan dan janji politik yang telah disampaikan oleh masing masing kontestan, kita juga harus melihat apa dan bagaimana kontribusi dan rekam jejaknya dimasa silam. Sekali lagi, apa yang dijanjikan bukanlah tolak ukur bagi kita untuk menentukan pilihan.

Lalu apa saja kriteria untuk menjadi pemimpin yang dapat menjadi rujukan dalam menentukan pilihan?, Simak penjelasan kriteria pemimpin menurut Islam dalam uraian berikut;

Kita tahu bahwa pemimpin terbaik didunia ini adalah Nabi Muhammad SAW, beliau memiliki empat sifat wajib dimana tiga sifat diantaranya dapat menjadi rujukan kepemimpinan ideal yakni sifat jujur, amanah atau dapat dipercaya dan cerdas. Jujur menandakan ketulusan dan keikhlasan seseorang artinya pula bahwa ia berangkat dari niat yang tulus bukan lantaran jabatan dan hasrat berkuasa akan tetapi untuk mengabdikan dirinya. Sebaliknya, memperebutkan kekuasaan atau meminta jabatan menandakan kerakusan dan tamak.

Kriteria pemimpin selanjutnya adalah memiliki sifat amanah dan bertanggung jawab. Sifat amanah dan bertanggung jawab ini akan menjadi penentu pada putusan yang akan diambilnya ketika menangani sebuah kasus atau masalah.

Pemimpin harus cerdas dan tentu ia juga harus ahli atau mampu, pemimpin harus menjadi problem solfer dari setiap masalah yang terjadi diwilayahnya, ia juga harus cerdas dalam menata tatanan Negara ini dalam berbagai aspek mulai dari pendidikan, ekonomi politik, keamanan dan lain-lain.

Kemudia yang terakhir yakni dicintai dan mencintai rakyatnya. Nabi Muhammad bersabda;

خِيارُ أئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ ويُحِبُّونَكُمْ، ويُصَلُّونَ علَيْكُم وتُصَلُّونَ عليهم، وشِرارُ أئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ ويُبْغِضُونَكُمْ، وتَلْعَنُونَهُمْ ويَلْعَنُونَكُمْ  

Artinya, Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian (Hadis riwayat Imam Muslim).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun