Mohon tunggu...
Moh. Hadori
Moh. Hadori Mohon Tunggu... Jurnalis - Deewee Institute

Dimana bumi kita pijak, hidup manfaat luas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Propaganda Negatif Media Sosial

10 Desember 2023   16:02 Diperbarui: 10 Desember 2023   16:46 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi Media Deewee Institute

Propaganda tak jarang digunakan dalam strategi ekonomi dan politik. Istilah propaganda tidak ada dalam media  terkecuali dalam kolom pencarian, namun propaganda itu sendiri bertebaran massif dimana mana termasuk media komunikasi massa dan industri media seperti geogle, yuotube dan lain lain. Mari kita buktikan dengan terlebih dahulu memahami arti, maksud dan tujuan propaganda berikut.

Istilah propaganda berasal dari bahasa Neo Latin yaitu propagandus atau propagare yang berarti penyebaran, mengembangkan atau memekarkan. Propaganda adalah suatu bentuk komunikasi berupa seni permainan kata-kata yang digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi dengan tujuan menciptakan partisipasi aktif atau pasif untuk menyampaikan kebenaran menurut versi sang propagandis dengan menggunakan cara-cara persuasif untuk mengubah atau memengaruhi opini, sikap, situasi dan perilaku hingga pola pikir masyarakat atau massa sesuai keinginan sang propagandis atau yang berkepentingan.

Dalam istilah lain juga disebut sebagai rekayasa sosial yang mana tujuannya adalah menggiring pola pikir dan pola sikap terhadap suatu realitas menuju realitas lain yang berbeda. Oleh karena itu tujuan propaganda adalah untuk menyebarkan, merubah dan menggiring pemahaman tentang sesuatu hal atau realitas tertentu menggunakan media komunikasi baik langsung melalui media sosial dimana pemahaman tersebut tidak bisa dihitung secara ilmiah untuk sampai pada sebuah kebenaran, perlu digaris bawahi bahwa isi propaganda jarang yang benar sepenuhnya meski disisi lain pula tidak sepenuhnya palsu.

Di era yang serba canggih seperti sekarang, sangat penting bagi kita untuk memilah dan menggunakan kecanggihan digitalisasi dengan bijak. Terlepas dari manfaat kecanggihan teknologi digital yang memudahkan manusia dalam melakukan suatu pekerjaan, kita harus tahu bahwa apakah benar kita mengambil manfaat kecanggihan teknologi digital atau justru kita dimanfaatkan oleh sekelompok orang tertentu melalui alat yang namanya media atau teknologi digital tersebut?.

Dalam kecanggihan dunia digital sekarang ini banyak informasi atau berita yang tak jarang menuai keributan hingga ujaran kebencian terhadap salah satu pihak atau kelompok tertentu, terlebih saat ini banyak kelompok kepentingan dalam suksesi pemilihan umum 2024. Bermula dari kabar adu gagasan hingga kabar tentang kelemahan lawan mutakhir ini marak diperbincangkan dan tak jarang menuai ujaran kebencian, pada akhirnya gagasannya pun hilang karna ambisi kekuasaan yang dikedepankan.
Satu hal yang perlu diingat bahwa salah satu pilar kebangsaan kita memang membenarkan adanya perbedaan namun pada saat yang sama pula ia menekankan persatuan diatas satu kepentingan yakni keutuhan dan kemajuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun