Mohon tunggu...
Moh. Hadori
Moh. Hadori Mohon Tunggu... Jurnalis - Deewee Institute

Dimana bumi kita pijak, hidup manfaat luas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah "Nusantara" dan Makna Sumpah Palapa

30 Januari 2022   05:36 Diperbarui: 30 Januari 2022   05:38 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Gajah Mada tentu sudah tidak asing lagi bagi kita khususnya para cendekiawan dan utamanya sejarawan, Gajah mada bukanlah siapa-siapa melainkan hanyalah seorang prajurit yang memiliki kesetiaan dan keberanian serta keuletan  yang tinggi kepada kerajaan waktu itu, namanya tercantum dalam deretan pembesar Keraja'an Maja Pahit karna jasa-jasanya yang sangat besar dalam memadamkan api pemberontakan yang banyak terjadi di awal-awal berdirinya kerajaan Majapahit, karna prestasinya itu kemudian ia diangkat menjadi Patih Amangkhubumi Majapahit dimasa kepemerintahan Ratu Tribuwana Tungga Dewi, disaat pengangkatan itulah Gajah Mada mengucapkan Amukti Palapa atau yang sering kita dengar Sumpah Palapa.

Apa sih arti Sumpah dan isi sumpah Palapa itu?

Amukti palapa atau Sumpah palapa adalah ucapan patih gajah mada disaat beliat dilantik menjadi Patih Amangkhubumi dimasa kepemerintahan Ratu Tribuwana Tungga Dewi pada tahun 1328-1350 M,sumpah palapa tersebut dapat diartikan sebagai bentuk keseriusan dan keuletan Gajah Mada untuk mengabdi kepada kerajaan MajaPahit yang kemudian ia buktikan dengan keberhasilannya menaklukkan wilayah Nusantara.

Isi sumpah Palapa

(Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa) yang artinya "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya baru akan melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya baru akan melepaskan puasa"

Artinya, Gajah mada tidak akan menikmati makan dan hidup enak jika ia belum menaklukkan Nusantara, dalam isi sumpah palapa tersebut, Gajah mada juga menyebutkan secara terperinci nama-nama wilayah yang ia sebut Nusantara yaitu meliputi wilayah  Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik, majapahit dan wilayah jawa adalah pengecualian dari deretan-deretan wilayah yang akan ditaklukkan oleh Gajah Mada dan ini berarti Nusantara yang dimaksud Gajah Mada bukan seluruh wilayah yang pada saat ini menjadi wilayah Indonesia.

Namun disisi yang berbeda, penulis memiliki pandangan tersendiri dalam memaknai kata Nusantara yang dimaksud oleh Gajah Mada dalam sumpah Palapa-Nya, banyak perspektif dan kalian para pembaca yang budiman juga pasti memiliki pandangan yang berbeda, perbedaan memanglah tidak untuk diseragamkan namun dari perbedaan itulah yang kemudian melahirkan sebuah persatuan dalam kesatuan yang utuh dalam suatu wilayah dan dalam satu naungan, inilah pengertian Nusantara yang dimaksud oleh Gajah Mada menurut penulis karna dari berbagai literatur disebutkan bahwa Gajah Mada menunjukkan komitmen-Nya untuk mempersatukan dan mendamaikan serta memadamkan konflik dan pemberontakan waktu itu yang kemudian berhasil ia wujudkan.

Sejarah itu penting untuk kita ketahui agar kejadian kelam dimasa lalu tidak terulang kembali dan cita-cita serta harapkan yang belum tercapai agar dilanjutkan kembali oleh generasi yang datang setelahnya, sebagaimana kejadian kelam pemberontakan agar supaya diantisipasi agar tidak terulang dan cita-cita luhur persatuan agar supaya dilanjutkan. begitulah kira-kira makna dari kutipan dan amanat bapak proklamator kita (Ir. Soekarno) "JASMERAH" Jangan sesekali melupakan sejarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun