Mohon tunggu...
Moh. Hadori
Moh. Hadori Mohon Tunggu... Jurnalis - Deewee Institute

Dimana bumi kita pijak, hidup manfaat luas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Masyarakat Beradab, Masyarakat Beradab Membangun

28 Januari 2022   18:55 Diperbarui: 28 Januari 2022   19:08 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara umum, masyarakat terbagi menjadi dua golongan utama yaitu golongan penguasa atau eksploitator dan golongan yang dikuasai atau yang dieksploitasi. Dalam Alqur'an, golongan penguasa atau pengeksploitasi disebut sebagai golongan "mustakbirin" (orang-orang yang sombong), sedangkan golongan yang dikuasai disebutkan oleh Alqur'an sebagai golongan "mustadh'afin" (golongan yang tertindas atau lemah). kedua golongan yang disebutkan dalam alqura'an diatas (mustakbirin dan mustadh'afin) bukanlah golongan yang dibentuk oleh alquran, tetapi golongan yang terbentuk karna ruang dan waktu, dalam perjalanannya, manusia mengalami banyak peristiwa yang menekan tingginya permintaan untuk memenuhi kelengkapan hidupnya, ditambah lagi dengan adanya pengaruh globalisasi yang menimpa masyarakat. oleh karena itu, semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi maka akan semakin banyak permintaan, dan usaha usaha yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.

kita tahu bahwa tidak semua orang bisa kemudian untuk memenuhi segala kebutuhan akibat pengaruh globalisasi tersebut, golongan inilah yang kemudian disebut sebagai golongan masyarakat miskin atau tidak mampu, meskipun mereka sudah melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhannya, mereka masih tidak mampu menmenuhi kebutuhannya tersebut yang disebabkan oleh keterbatasan, keterbatasan inilah yang kemudian menjadikan mereka tidak mampu yang kemudian orang-orang mengklarifikasikan mereka sebagai golongan yang miskin, tidak mampu, lemah dan semacamnya. sebaliknya, mereka yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dan bahkan lebih diklarifikasikan sebagai golongan yang kuat dan mampu atau kaya.

kemudian diantara dua golongan masyarakat tersebut, terbagi menjadi beberapa golongan lagi, ada diantara mereka yang miskin dan tidak mampu bukan berarti mereka tidak bahagia, diantara mereka yang kaya atau kuat bukan berti mereka bahagia. Namun ini hanyalah pengecualian, artinya ada yang bahagia dengan segala kekurangannya dan ada pula yang merasa tidak aman dengan segala kelebihannya.

baru-bau ini, kehilangan sebuah kendaraan bermotor roda dua terjadi di salah satu daerah di surabaya dan ini bukan pertama kalinya disurabaya atau diderah lain juga banyak terjadi kasus-kasus pencurian, terlebih didaerah madura ketika momen menjelang pemilihan kepala desa. Dalam suatu kasus pencurian sepeda motor disurabaya, penulis mendapati keluarga korban yang terlihat sumringah dan terlihat biasa saja, dalam penyampaiannya ketika penulis bertanya tentang kasus tersebut korban menyatakan bahwa "mungkin ini memang waktunya saya sial, mungkin sepeda itu memang sudah waktunya bukan saya pemiliki hak gunanya, dan semua ini hanya titipan saja, jadi buat apa kita susah, hawatir atau semacamnya, pada intinya kita harus hati-hati kedepannya" ujar pemilik motor kepada penulis kamis malam 27 januari kemaren.

pelaku pencurian disini kita sebut sebagai subjek kejahatan, sementara korban adalah objek kejahatan dimana pelaku berhasil mengambil secara diam-diam motor korban dan si korban sendiri tidak mampu untuk menjaga harta bendanya, bukan berarti pencuri itu menang karna menguasai hak milik atas motor dan bukan berartipula si korban lemah karna tidak bisa mendapatkan haknya atas motor tersebut, tetapi bagaimana manusia memposisikan diri sebagai subjek, bukan objek. jika korban memposisikan dirinya sebagai objek maka jelas dia lemah karna ketidak mampuannya menjaga motor tersebut, tapi jika korban tadi menjadikan dirinya sebagai subjek atau pelaku maka dia akan memerankan perannya dengan sebaik-baiknya.

masyarakat atau golongan dapat dikatakan lemah (mustadhafin) jika kondisi batinnya tidak kuat menopang fisiknya sendiri dan sebaliknya kondiri fisik tidak bisa menopang batinnya sendiri, kemudian darimana dan seperti apa golongan penguasa atau pengeksploitasi (mustakbirin) yang disebutkan dalam alqur'an diatas? golongan tersebut ialah subjek yang memposisikan lawannya sebagai objek atau subjek yang kalah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun