Jika kita melihat gaya perkembangan kacamata telah berubah banyak. Dari dahulu kala kacamata dipakai karena kebutuhan membantu penglihatan, sampai sekarang ini banyak orang menggunakannya untuk kebutuhan penampilan. Kaca minus sendiri adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan baik dari yang memiliki ukuran sampai yang tidak memiliki ukuran.
Kaca minus mulai digunakan untuk alat bantu penglihatan, dari berkembang sebagai pelengkap gaya sampai sekarang ini digunakan untuk menjadi alat bantu khusus untuk menikmati hiburan, seperti kacamata tiga dimensi. Kacamata zaman kaisar Roma digunakan oleh Kaisar Nero, menggunakan batu permata cekung untuk membaca hingga menonton pertunjukkan, tetapi tidak diketahui secara pasti apakah Kaisar Nero memiliki masalah dengan penglihatannya. Selain itu kacamata telah dipakai oleh bangsa Cina ribuan tahun lalu, dan kini kacamata telah mengalamai perubahan yang sangat signifikan.
Mungkin kita sudah tidak heran bila kacamata banyak diminati karena banyak orang menggunakan sebagai fashion, dari kacamata hitam sampai dengan kacamata sport. Tetapi kini kacamata 3D menjadi salah satu kacamata yang dicari orang. Selain aneka gaya dan variasi serta fungsi yang canggih, kacamata TV 3D juga nyaman dan menjadi incaran para penikmat film-film box office.
Kacamata 3D polarized dengan warna Magenta Green sangat jarang dan tidak umum. Red Cyan adalah kacamata 3D dengan lensa filter warna merah di sebelah kiri, dan biru di sebelah kanan. Kacamata 3D polarized ini paling sering digunakan karena banyak film 3D yang bisa ditonton dengan kacamata jenis Red Cyan. Jenis Green Magenta digunakan untuk menonton film seperti "Journey to The Center of The Earth"atau "My Bloody Valentine".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H