Mohon tunggu...
Hadi Wijaya
Hadi Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Suka sepakbola,futsal,baca buku sejarah,dengerin guyon waton,saat ini sedang menempuh S1 Akuntansi di UNPAM PSDKU SERANG

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

ChatGPT, Menipu atau Membantu?

4 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 4 Mei 2024   08:01 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

ChatGPT, yang dikembangkan oleh OpenAI, telah menjadi topik perbincangan yang hangat, terutama dalam konteks pendidikan. Teknologi ini menawarkan kemampuan untuk membantu pekerjaan manusia yang berkaitan dengan teks, seperti menulis surat, copywriting, dan penulisan akademis. Penggunaannya yang luas telah mencapai angka yang signifikan, dengan sekitar 13 juta pengguna harian pada Januari 2023.Menurut data terbaru yang ada, ChatGPT saat ini memiliki sekitar 180,5 juta pengguna. Situs web ini menghasilkan 1,63 miliar kunjungan pada Februari 2024.
Namun, kehadiran ChatGPT juga menimbulkan beberapa pro dan kontra. Di satu sisi, ChatGPT mendorong inovasi dan kemajuan teknologi. Di sisi lain, terdapat kekhawatiran mengenai keakuratan informasi yang dihasilkan, karena ChatGPT mengandalkan data yang ada di internet yang mungkin mengandung kesalahan atau bias]. ChatGPT tidak memiliki kemampuan reflektif atau kesadaran diri, sehingga tidak dapat menghasilkan ide atau imajinasi secara mandiri.
Dalam konteks pendidikan, ChatGPT dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk membantu proses belajar mengajar. Namun, penting bagi pengguna untuk tetap kritis dan melakukan verifikasi informasi yang diberikan oleh ChatGPT. Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan, seperti plagiarisme, yang dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis dan menulis mahasiswa.
Secara keseluruhan, ChatGPT merupakan terobosan yang menjanjikan dalam bidang AI, namun penggunaannya harus diimbangi dengan pemahaman yang mendalam dan pertimbangan etis yang matang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun