Mohon tunggu...
Hadi Wijaya
Hadi Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Suka sepakbola,futsal,baca buku sejarah,dengerin guyon waton,saat ini sedang menempuh S1 Akuntansi di UNPAM PSDKU SERANG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sinar Ramadhan

23 Maret 2024   17:00 Diperbarui: 4 Mei 2024   07:55 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Di sebuah kota kecil yang teduh, tepat di tepi sungai yang mengalir jernih, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Ali. Ali adalah anak yang ceria dan penuh semangat, terutama saat bulan Ramadhan tiba. Baginya, bulan suci ini selalu menjadi momen istimewa yang dinantikan dengan penuh antusiasme.

Ali tinggal bersama keluarganya yang sederhana di sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Setiap pagi, sebelum matahari terbit, Ali dan ayahnya pergi ke masjid untuk menunaikan shalat subuh bersama. Mereka berjalan bersama-sama, menghirup udara segar pagi yang menyejukkan hati.

Selama bulan Ramadhan, Ali belajar banyak hal dari ibunya tentang pentingnya berbagi dan berbuat baik kepada sesama. Setiap hari, ibunya memasak makanan lezat untuk berbuka puasa, dan mereka selalu menyisihkan sebagian untuk dibagikan kepada tetangga yang kurang beruntung.

Namun, yang paling membuat Ali senang adalah saat berbuka puasa bersama keluarga. Mereka berkumpul di ruang makan kecil mereka, menunggu dengan sabar hingga waktu berbuka tiba. Ketika adzan maghrib berkumandang, mereka bersama-sama membuka puasa dengan kurma dan air putih, serta hidangan lezat lainnya yang disiapkan oleh ibu Ali.

Setelah berbuka puasa, Ali dan keluarganya pergi ke masjid untuk menunaikan shalat tarawih. Di sana, mereka bergabung dengan jamaah lainnya dalam mendengarkan ayat-ayat suci Al-Quran yang mengalun merdu. Suara imam yang penuh khidmat dan khusyuk membuat hati Ali terasa damai dan tenteram.

Meskipun Ramadhan berlalu dengan cepat, namun kenangan indah selalu terpatri di hati Ali. Ia belajar banyak tentang kesabaran, keikhlasan, dan rasa syukur selama bulan suci ini. Dan ketika Idul Fitri tiba, Ali merasa penuh sukacita karena berhasil melewati bulan Ramadhan dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian dalam hati.

Sinar Ramadhan masih tetap menyala di hati Ali, bahkan setelah bulan suci ini berlalu. Ia berjanji untuk terus menjaga semangat Ramadhan sepanjang tahun, dengan berbuat baik kepada sesama dan selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Baginya, Ramadhan bukan hanya bulan puasa, tetapi juga bulan penuh berkah dan inspirasi untuk menjadi lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun