Ini adalah cerita yang dialami oleh penulis sendiri selama beberapa waktu ini menjadi pengemudi Ojek Online. Penulis telah menjadi pengemudi Ojek Online memang belum terlalu lama. Meski begitu, penulis menemukan banyak sekali cerita tersirat yang sepertinya sedikit menarik untuk diceritakan ataupun di share kepada khalayak banyak.
Â
Cerita ini akan penulis buka di waktu subuh. Jujur, waktu subuh adalah waktu yang sangat menantang bagi penulis, karena di waktu tersebut setelah bangun subuh atau bahkan sebelum melaksanakan shalat Subuh, penulis harus segera melakukan "Vermuk", alias Verifikasi Wajah yang biasa dilakukan oleh para pengemudi Ojek Online sewaktu mereka akan menggunakan aplikasi nya, sebagai syarat memastikan bahwa pengguna atau pengemudi tersebut betul - betul terdaftar sebagai Pengemudi Ojek Online di perusahaan yang bersangkutan.
Â
Kenapa penulis mengatakan cukup menantang? Karena ketika Verifikasi Wajah itu dilakukan sering kali mata masih dalam keadaan mengantuk. Masih berat sekali untuk membuka mata atau lebih miris nya lagi ada sedikit belek yang masih menyangkut di sekitaran kelopak mata. Hal itu dilakukan agar supaya potensi adanya penumpang ketika membuka aplikasi awal - awal menjadi lebih besar. Sesuai dengan pepatah yang sering kita dengar, "Jangan bangun kesiangan, nanti rezeki nya dipatok ayam" Â :)
Â
Beberapa saat kemudian, penulis shalat subuh dan bersiap diri untuk berangkat mencari rezeki di pagi - pagi buta itu. Ternyata waktu subuh tidaklah sesunyi yang penulis kira. Meskipun penulis tinggal di wilayah pedesaan di utara Kabupaten Bekasi, bisa dikatakan jam - jam pagi buta itu sudah bisa dibilang ramai. Sudah banyak pengendara yang melewati jalan raya yang berada di depan Gapura rumah penulis karena memang akses nya cukup strategis untuk langsung ke Mantan Ibukota Jakarta.
Â
Kebetulan penulis menggunakan Motor Listrik atau disingkat MOLIS, sebuah gebrakan revolusioner untuk kendaraan ramah lingkungan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan jasa penyedia transportasi online terbesar di Indonesia. Penulis kemudian mengganti baterai di tempat - tempat yang sudah ditentukan lalu kemudian menunggu adanya penumpang.
Â