Mohon tunggu...
Hadi Tanuji
Hadi Tanuji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Grobogan

Saya adalah seorang ayah dari 5 anak dan suami dari 1 orang istri. Aktivitas sehari-hari sebagai dosen statisika yang selalu berkutat dengan angka, sehingga perlu hiburan dengan bermain tenis meja. Olah raga ini membuat saya lebih sabar dalam menghadapi smash, baik dari lawan maupun dari kehidupan. Di sela-sela kesibukan, saya menjadi pemerhati masalah sosial, mencoba melihat ada apa di balik fenomena kehidupan, suka berbagi meski hanya ide ataupun hanya sekedar menjadi pendengar. Sebagai laki-laki sederhana moto hidup pun sederhana, bisa memberi manfaat kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Belajar Menjadi Unbeatable

19 Januari 2025   08:51 Diperbarui: 19 Januari 2025   09:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Belajar dari Masa Lalu, Tapi Jangan Tinggal di Sana

Ching Fai memiliki masa lalu yang suram---kehidupan yang penuh kesalahan dan kegagalan. Namun, alih-alih terjebak di sana, ia memilih untuk belajar, berdamai dengan dirinya, dan bangkit. Masa lalu adalah buku pelajaran, bukan penjara. Melalui Ching Fai, film ini mengingatkan kita bahwa tidak peduli seburuk apa kehidupan di belakang, kita selalu punya kesempatan untuk memilih jalan berbeda di depan.

Mengalahkan Diri Sendiri Adalah Kunci Utama

Jika kita pernah merasa kalah sebelum mencoba, kita tidak sendirian. Lin Siqi yang awalnya penuh keraguan tentang kemampuannya menunjukkan perjuangan yang hampir semua dari kita alami. Tidak percaya diri, ketakutan akan kegagalan, dan suara negatif di kepala adalah musuh yang lebih kuat daripada lawan tinju mana pun. Melalui perjuangan Lin Siqi, Unbeatable mengajarkan bahwa setiap orang bisa menang dari lawan seberat apa pun, selama mereka lebih dulu menang dari dirinya sendiri.

Unbeatable tidak sekadar film olahraga; ini adalah cerita manusia yang bertarung melawan ketidaksempurnaan mereka, hingga akhirnya mencapai keindahan dalam perlawanan. Jika hidup adalah ring tinju, maka pertanyaannya adalah: apakah kita mampu tetap berdiri meskipun pukulan datang bertubi-tubi? Seperti yang dikatakan salah satu karakter, "Jatuh bukan akhir, tapi berbaring terlalu lama adalah kekalahan sejati."

Film ini mengingatkan kita bahwa tubuh kita mungkin memiliki batas, tetapi semangat kita tidak pernah berhenti bertumbuh. Jadi, seperti Ching Fai, mari berdiri lagi. Karena di balik kelelahan itu, ada kemenangan yang menanti. Siapa tahu justru saat kita lelah adalah tanda bahwa tujuan kita sudah semakin dekat. Fight your battles. Embrace the struggle. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun