Pagi dinihari ini saya agak sedikit terkejut menyaksikan Tina Talisa, yang setiap malam dengan setia memandu program talk-show di sebuah stasiun televisi Ibukota, kok tiba-tiba tampil membawakan acara 'santapan rohani' yang selama ini dikawal oleh pesinetron Cheche Kirani. "Mungkinkah program talk-show-nya Tina Talisa beralih waktu tayang?," tanya saya membathin. [caption id="attachment_110271" align="alignleft" width="300" caption="Tina Talisa (yahoo/kapanlagi.com)"][/caption] Untungnya keterkejutan itu tak berlangsung lama, karena Tina Talisa lalu menjelaskan bahwa dia bertugas membawakan acara 'santapan rohani' dalam rangkaian peringatan ulangtahun stasiun televisi tempatnya bekerja. Meski tampil di waktu yang berbeda, ternyata sarjana ilmu kedokteran gigi Universitas Pajajaran (Unpad) Bandung, ini, mampu menunjukkan kepiawaiannya sebagai seorang presenter kapan dan di mana pun. Tina bahkan seperti sudah terbiasa dengan tugas memandu acara 'santapan rohani', terbukti dia bisa mengantar dan menyesuaikan dengan gaya ustad Taufikurrahman yang merupakan salah satu pengisi acara tetap 'santapan rohani' bersama Cheche Kirani. Hanya saja, kalau program rutin setiap dinihari ini selalu dihadiri oleh setidaknya dua kelompok pengajian ibu-ibu dan remaja/siswi SLTA, kali Tina Talisa hanya mendampingi ustad pengisi acara. Topik yang menjadi bahasan pagi ini berhubungan dengan peringatan ulangtahun stasiun televisi ybs, yakni bagaimana melakukan introspeksi sepanjang usia perjalanan kita dalam arti pandai mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT, sekaligus menyatakan tekad dan berusaha untuk mencapai hasil di masa mendatang lebih baik daripada yang telah dicapai di masa lalu dan sekarang ini. Dalam kesempatan itu Tina Talisa sekaligus meminta tausiyah mengenai introspeksi terkait dengan tugas-tugas dan pekerjaan insan pers dalam sebuah institusi media. Dia menanyakan, seperti apakah bentuk introspeksi yang harus dilakukan. Ustad Taufikurrahman mengatakan, yang terpenting adalah upaya untuk selalu mawas diri sekaligus menyadari apakah tekah berbuat keliru dan kemudian berusaha memperbaikinya di samping juga berusaha untuk melakukan hal-hal yang terbaik. Kesadaran atas kekeliruan di masa lalu atau pun kesadaran telah melakukan kesalahan merupakan bentuk introspeksi yang memang disebutkan baik dalam Al-Quran maupun Hadits Nabi Muhammas SAW. Tina Talisa menimpali hal itu dengan mengungkapkan rasa syukurnya karena sudah menjalankan tugas memandu acara 'santapan rohani' sekaligus mendapatkan ilmu yang dinilainya akan sangat bermanfaat dalam menjalankan tugas pekerjaannya sehari-hari. "Tentu saja dengan harapan, apa yang saya dapatkan ini juga bermanfaat bagi rekan-rekan lainnya," ujarnya. (http://www.riestoedjoe.blogspot.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H