Mohon tunggu...
Syariefuddin Soeltan
Syariefuddin Soeltan Mohon Tunggu... lainnya -

menulis sesuatu yang bermanfaat buat orang lain dan terutama buat diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fathan Fauzan, Juara I Lomba HKN 2014 Kategori Video

30 April 2014   08:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:02 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan hidup seseorang umumnya sangat dominan membentuk karakter sekaligus mengubah sikap serta cara pandang orang tersebut. Demikian halnya yang dialami oleh Fathan Fauzan, Mahasiswa Semester II Telkom University, Bandung, yang pekan lalu berhasil menggondol hadiah uang tunai sebesar Rp 10 Juta setelah menjuarai Lomba Hari Konsumen Nasional (HKN) 2014 untuk kategori video.

[caption id="attachment_305150" align="aligncenter" width="438" caption="Fathan Fauzan menerima hadiah uang tunai sebesar Rp 10 Juta, setelah menjuarai Lomba Hari Konsumen Nasional (HKN) 2014 untuk kategori Video. Hadiah diserahkan oleh pejabat dari Kementerian Perdagangan RI, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pekan lalu (23/4)"][/caption]

Keberhasilan Fauzan, anak pertama dari pasangan keluarga, Sugeng Subiyanto dan Syarifah Hajar Maruapey tersebut, bukanlah untuk pertama kalinya. Di usianya yang baru menjelang 19 tahun (lahir 17 Agustus 1995), kakak dari Fathin Abdul Hadi dan Muhammad Faruq Rabbani, ini, sudah membukukan tiga gelar juara I masing-masing, Lomba Video ‘Propaganda Anti Korupsi’ yang diselenggarakan Telkom University, SOShark Video Competition yang diselenggarakan oleh WWF Indonesia dan Lomba HKN 2014.

Menurut Fauzan, di usia yang baru dua bulan, dia sudah diboyong dari tempat kelahirannya di Makassar ke Kota Tangerang yang ketika itu masih berada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Sempat duduk di Klas 1 SD di Tangerang, Fauzan kemudian mengikuti penugasan sang ayah yang seorang PNS, ke Kota Kupang, NTT, selama lebih kurang 3 tahun. Saat duduk di bangku Klas 5 SD, Fauzan kembali ke kota kelahirannya, sampai menamatkan pelajaran di bangku SLTP.

“Masuk bangku SLTA, saya mulai merantau, menuntut ilmu di SMA Insan Cendekia, Gorontalo. Inilah masa-masa yang terus terang mengubah kehidupan saya, hidup terpisah dari orang tua dan keluarga, belajar mandiri dan disiplin,” ujar Fauzan. Menurutnya, lingkungan semasa menuntut ilmu di rantau, menuntut dirinya untuk selalu berkompetisi serta mengasah ketrampilan dan potensi diri agar bisa berkembang lebih baik dari segi pemikiran maupun fisik.

Fauzan menuturkan, selama di bangku SMA di Gorontalo, dirinya berinteraksi dengan berbagai karakter manusia yang datang dari berbagai pelosok tanah air. Pengalaman itu dinilainya amat berharga dalam perjalanan hidupnya. “Banyak hal yang saya dapatkan, bisa memilah mana yang positif dan negatif,” ujarnya.

Setelah menamatkan pelajaran di bangku SLTA, Fauzan beruntung memperoleh beasiswa pendidikan di Telkom University, Bandung. “Alhamdulillah beasiswa di semester II masih tetap saya peroleh, syaratnya IP harus konstan di atas 3,5,” ujarnya.

Dia sempat berpikir, ingin mencari pekerjaan atas pertimbangan untuk meringankan beban orangtua dalam membiayai hidupnya selama masa kuliah.“Tapi saya berpikir,” tukas Fauzan, bekerja pasti menyita waktu dan tenaga, sehingga kuliah pun tak akan fokus. Kemudian terbersit di benaknya, lebih baik ikut lomba dengan maksud, selain dapat meningkatkan “nilai jual” di pasaran tenaga kerja selepas kuliah kelak, hasil yang diperoleh sebagai juara pun bisa membantu biaya hidup sehari-hari.

Awalnya dia ikut lomba menggambar tetapi ternyata dia tak pernah berhasil. Hingga ketika di Majalah Dinding kampus diumumkan penyelenggaraan lomba video “Propaganda Anti Korupsi”, Fauzan pun tak menyia-nyiakannya. Debutnya ini langsung menempatkan Fauzan sebagai juara I.

Puaskah Fauzan dengan gelar juara tersebut?. “Kalau ditanya puas atau tidak, yang jelas saya mensyukuri keberhasilan ini. Tapi saya tidak ingin menyombongkan diri, karena semua ini tak lepas dari kehendak-Nya. Saya hanya diberikan kesempatan untuk memenangkan lomba, untuk itu hasil dari kemenangan ini akan saya manfaatkan sebaik-baiknya di samping juga akan berbagi dengan sesama yang kehidupan ekonominya tergolong tidak mampu,” kata Fauzan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun