Sang saka merah putih,,
Kini trlihat kau mrintih,,
Merahnya merah,,
Brtahan dengan darah,,
Putihmu brcahaya,
D balut duka,,
Ternyta tak cukup hnya duduk brsinggasana,,
Untk kau agar brkibar,
Bnyak raga mati brjajar,
Kidung janda sdah tak trdengar,,
Tangis anak tanpa ayah sdah tak trdengar,,
Mrekalah yg pudar,,
Sang saka merah putih,,
Merahny berani, putihny suci,,
Bg mereka yg tlah lama mmbumi,,
Seiring gnerasi brdasi,,
Tangan2 mungil mudah dikibuli,,
Yang buta tentang pejabat tinggi bgtu mudah d bohongi,,
Yg akan datang tlah diwarisi,,
Diwarisi nama pngorupsi,,
Merah putih,
Tiangmu trtinggi,,
Digantungi dasi tk brhati,,
Di ratapi rakyat yg smakin tk mngerti,,
Bkan sekali,,
Dua kali,,
Bahkan brulang kali,,
Tetap korupsi tak trbasmi,,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H