Sri Mulyani mundur. Berita itu sempat menjadi headline di hampir seluruh media berita. Entah nasional ataupun lokal, berita ini begitu menyedot perhatian publik dan sempat menjadi perbincangan hangat. Beberapa media TV berlomba-lomba menyoroti mundurnya Bu Sri Mulyani, entah dari kacamata sentimental, maupun positif. Bahkan media blog kompasiana pun turut menyemarakkan dengan menjadikan sosok SMI sebagai topik bulanan. Kemunduran Ibu Sri Mulyani ternyata membawa efek bagi sebagian kalangan. Saya tidak ingin berbicara politik. Jenuh ah hehehe. Saya hanya ingin menyoroti sedikit kata-kata ibu Sri Mulyani, yang ternyata memberikan pengaruh bagi sebagian kompasianer disini. Apa yang ditinggalkan ibu Sri Mulyani dan sekarang menjadi trending topic? Ya, kata-Kata MUNDUR, agaknya mulai menjadi trending topic di media blog ini.
-munduruntukmaju-
[caption id="attachment_148913" align="alignright" width="300" caption="biar jelek buatan sendiri - dok.pribadi"][/caption] Terkait dengan pembentukan sebuah organisasi yang digagas berdasarkan mimpi-mimpi, STC ( senayan trade center(?) ) atau Seribu tangan cinta, maka dilaksanakan penunjukan steering comitee. Setahu saya ada lima orang. Pada awal pembentukan STC, saya melihat kobaran semangat yang luar biasa dari kawan-kawan. Rame-rame posting tentang anak jalanan. Tentang bagaimana keprihatinan kita untuk mereka. Saya sendiri pernah mempostingkan hal tersebut jauuuhhh sebelum ada ide STC atau baksos muncul. Saya merasa senang ternyata ada pihak-pihak yang tergerak membantu mengentaskan pembodohan generasi muda di jalanan. Maka dari itu saya pun mulai berusaha memberikan dukungan. Dengan menghadiri kopdar dengan penuh perjuangan, saya sempatkan tenaga dan waktu saya (serta ongkos tentu saja) demi mendukung cita-cita mulia ini. Sungguh saya tidak memiliki ekspektasi apa-apa untuk diri saya kecuali inilah saatnya saya berbuat baik terhadap sesama. Berbagi rasa supaya saya bisa selalu bersyukur bahwa saya masih beruntung dibandingkan mereka yang harus kita bantu. Sehari-dua hari, seminggu-dua minggu, saya terus memantau perkembangan STC. Ada sedikit friksi, saya biarkan. Toh namanya juga berorganisasi, gesekan-gesekan sedikit, ya bukan masalah. Tapi ternyata, agaknya analisa SWOT belum berlaku. Sehingga ketika ada friksi, semua langsung mempertahankan diri. Dan karena tidak ada kesepakatan, akhirnya rame-ramelah semua mundur teratur. Satu persatu, hingga tersisa satu orang SC saja, katanya. Saya tidak mengerti ada apa sebenarnya sehingga semuanya mundur? Lho apa hubungannya antara dua paragraf pembuka dengan gonjang-ganjing di tubuh SC STC. Hehehe, ada, yaitu kata-kata M U N D U R. Kata-kata tersebutlah yang memiliki kedekatan antara apa yang sedang terjadi di STC dan ibu Sri Mulyani. Let say, saya tidak mengerti pokok permasalahan kenapa pada mundur, saya hanya melihat kok ini pada ikut-ikutan ibu Sri Mulyani? Hehehe. Kayaknya saya harus menaruh salut buat ibu Sri Mulyani karena berhasil menjadi trendsetter dengan kata-kata mundurnya. Ini mengilhami semua tim untuk mundur dari keanggotaan STC, calon ketua STC, maupun SC di STC.
---thecoreis:jagakomitmendansemangatkebersamaan---
Ayolah kawan, mana spirit yang dulu pernah berkobar? Saya merindukan spirit itu demi kemajuan bersama. Saya yakin, jika spirit itu terpelihara maka STC yang kini di ujung tanduk akan terselamatkan. Saya yakin, gonjang-ganjing ini hanyalah ujian keteguhan kita untuk berbuat baik. Jangan sampai deh setan tertawa terbahak-bahak melihat kesombongan kita yang akhirnya menelantarkan semangat kita sendiri untuk mulai berbuat baik dan peduli terhadap sesama. Mari kita hilangkan syakwasangka diantara sesama. Bangun dan jalin kembali semangat kebersamaan. Tidak ada lagi ego dan kepentingan diri semata. Perjuangan belum dimulai, tapi mengapa tiba-tiba harus berakhir? Kalau begitu caranya, kapan kita akan mewujudkan mimpi besar itu? (HS) Hujanderasdikakimanangel - 24052010 NB: Saya hanya ingin berkelakar saja disini, sekedar mengingatkan diri sendiri bahwa saya pernah terlibat dan ikut berkomitmen mendirikan STC. Saya akan tetap berusaha jaga komitmen saya. Apapun inilah saatnya berbuat baik. Jadi diharapkan jangan ada yang tersinggung apalagi marah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI