Ini adalah bagian dua dari dua bagian tulisan saya mengenai kopdar STC yang dilaksanakan di TIM. Sengaja saya bagi dua karena setelah saya buat, kepanjangan. Takut membuat yang baca jadi bosan. bagian pertama ada disini. selamat membaca:
~hs~
(Sebelumnya)
P-E-R-J-U-A-N-G-A-N demi stc. Ya, inilah perjuangan kami demi tercapainya program STC hehe. Sungguh, bukan ingin menjadi pahlawan. Kami hanya ingin berbagi kebaikan terhadap sesama di tengah gelimang dosa kami, siapa tahu ini menjadi penerang kami di kemudian hari.
~hs~
[caption id="attachment_115737" align="alignleft" width="192" caption="Lintang, Kit Rose, Saya, Ahmed - dok. Erwin Rudiyanto"][/caption]
Akhirnya Arif memegang kendali kemudi. Kit Rose duduk di sebelahnya. Saya dan Zameel berada di jok belakang. Sejenak kami melupakan apa yang telah terjadi barusan. Kami pun cekakak cekikik untuk membunuh rasa panik yang sempat melanda. Beberapa teman menelepon mas arif dan kit rose bahwa mereka sudah di TIM, tempat kami ber-kopdar. Dan kami, sedikit terjebak macet di tol atas sebelum cempaka putih. Yayat dan Lintang juga menghubungi saya. Saya bilang masih di jalan.
Akhirnya sekitar hampir pukul tiga kami tiba di tempat. Bukan selasar TIM rupanya yang menjadi base camp. Sedikit berpindah ke sisi utara. Dekat gedung kaca. Acara sudah dimulai rupanya. Surprise, banyak yang hadir rupanya. Kami menyalami satu persatu. Babeh Helmi, Yusep, Rahmi, Andini, Lintang, Yayat, LH, Mariska Bandung, Risman Aceh, Listi, Lili meynova Pekan baru, Fikri, Andi Gunawan, I Je, Iis, Flora, Minami, Tendi, Syam, Bintang, Winda, Yunika, Arya, Sabrina, Kong Ragile,Cechgentong, om Dodi alias salam tempel, Ahmed Tsar, Suri, dan siapa lagi ya? (yang belum keabsen isi di kolom komentar ya, hehe).
Setelah sedikit beramah tamah, obrolan pun dilanjutkan. Kami membahas apa dan bagaimana itu STC. Rismanaceh mengambil alih moderator. Kami pun terlibat dialog. Ide-ide bermunculan seputar apa dan bagaimana itu STC. Ah, biar nanti teman-teman lain yang mencatatkan untuk anda bagaimana hasil dialog ide-ide itu. Arif mengemukakan ide Fund Raising. Minami dan Yusep memberikan sedikit paparan mengenai program yang konsentrasi pada anak jalanan yang pernah berjalan.
Setelah panjang lebar, akhirnya kami menyepakati untuk langkah awal akan dibentuk Steering Committee yang terdiri dari Mariska, Risman, Kit Rose, Ragile, dan Babeh Helmi. Syam sedikit menarik kesimpulan bahwa untuk wadah STC, entah yayasan atau perkumpulan, itu akan dibentuk seiring kegiatan. Yang penting saat ini kegiatan tetap berjalan. Faisal Asegaf yang hadir belakangan, memberikan ruang rokoknya untuk dipakai bagi pergerakan ini. untuk kali ini, saya dan dia bertatap muka hahaha.
Untuk fund raising saya dan yunika sempat berbincang bahwa pengumpulan dana agar jangan dilakukan dengan mengemis di pinggir jalan karena itu tidak elegan. Obrolan itu menginspirasi saya untuk menggelontorkan ide kenapa kita tidak membuat semacam merchandise seperti gelang, kaos, mug, dan sejenisnya. Kita jual di kantor-kantor dan keuntungannya bisa jadi sumber dana STC.
Ya, begitulah awal kegiatan STC ini. untuk selanjutnya, mungkin Tim SC akan membahas bagaimana arah dan tujuan STC. Kegiatan bagaimana yang akan dijalankan. Wadah seperti apa yang akan menjadi payung STC. Dan siapa saja yang menjadi pengurus STC tersebut.
Gak rame ya? Ah, biarin lah. Yang jelas inilah bentuk aksi nyata kami merintis program untuk membantu sesama. Bantuan konkret anda sangat kami nantikan lho. Doa sudah pasti kami terima, tapi alangkah lebih nyata jika tidak sekedar doa semata hehe.
Dan yang pasti, saya bisa melihat gedung-gedung tinggi yang tidak ada di kota saya, hahaha…. (HS)
Jakarta-11042010.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H