Mohon tunggu...
Hadi Samsul
Hadi Samsul Mohon Tunggu... Administrasi - Civil servant

HS Bandung Kompasianer “heubeul” , angkatan 2008

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kontroversi Qory

11 Oktober 2009   11:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:36 1855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
inilah wajah Qory sebelum dan sesudah mengikuti pemilihan puteri Indonesia 2009. lebih cantik yang mana? (dok kompas.com, dan ruanghati.com)

Sehari pasca penobatan Qory Sandioriva, gadis manis asal aceh, ternyata menuai beragam tanggapan di blog publik kompasiana. Hal ini terkait dengan pelepasan jilbab yang dikenakan Qory sehari-hari hanya demi mengejar gelar beauty pageant, puteri Indonesia. Politis? Tentu saja akan menjadi politis jika anda melihat dari kacamata politik tentang kasus ini. PEMPROV NAD akan menjadi pihak yang bersalah karena mengijinkan Qory melepas jilbab demi kepentingan Puteri-puterian ini. apakah hal ini akan menjadi sebuah titik balik bagi para perempuan aceh yang masih belum mau berjilbab untuk melepas jilbabnya karena terinspirasi Qory? Semoga saja tidak. Pro dan kontra akan selalu ada disetiap keadaan, pun demikian dengan keberadaan Qory yang menjadi puteri Indonesia 2009 yang mewakili daerah Aceh. “Saya juga termasuk yang kecewa berat dengan usaha Qory ini. Cuman buat kontes2an ginian sampe mengorbankan hal yang wajib. Emang kalo menang kontes beginian bisa nambah pahala Qor? Emang nggak ngerti kalo jilbab itu wajib? Itu orang tuanya juga ngebolehin aja anaknya lepas jilbab..heran gue. Emang Qory setelah lepas jilbab keliatan kecantikannya, tapi sebenernya malah men-down grade dirinya sendiri… Tapi mudah2an Qory segera menyadari kesalahan ini dan kembali pake jilbab…†demikian komentar Yanti, seorang pembaca blog kompasiana yang merasa kecewa dengan keputusan Qory melepas jilbabnya. “Hanya ingin mencurahkan isi hati saja, saya yakin kecantikan Qory tidak akan berkurang saat memakai jilbab bahkan (kembali saya yakin insya Allah) akan semakin terlihat kecantikannya ( kecantikan luar dan dalamnya ), kita bukannya berpikiran sempit justru lebih jauh kedepan sangat jauh kedepan, Qory kalau boleh saya kasih saran pakailah jilbabmu, terima kasih†Komentar Sri Widodo di kompasiana, diamini oleh Oke yang menuliskan “Sependapat dengan sri widodo, jilbab tidak akan mengurangi kecantikan. Kalo masalah memperbaiki diri kata temen2 yang lain, itu sih life time process, ndak bisa kita nunggu diri sempurna dulu baru mengingatkan orang lain, toh kebenaran bisa datang dari siapapun. Jilbab itu wajib bagi tiap muslimah, tidak relevan dengan perilaku. Mungkin dari agama lain memandang itu masalah HAM. Betul. Tapi kembali lagi ke konsekuensi keyakinan. Saudara sesama muslim yang peduli pasti akan mengingatkan, saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran. Tidak perlu menjelek2an agama manapun, toh setiap agama punya kewajiban masing2. MenurutTengku Faisal Aly, sekretaris Ulama Dayah Aceh (HUDA) yang saya kutip dari situs ruanghati.com “Qory bukan cerminan putri Aceh. Untuk itu, ia tidak berhak mengatasnamakan rakyat Aceh. Ini sangat kita sesalkan†Saya ada di pihak mana? Jika menelisik hati terdalam, saya juga berada di pihak yang kontra dengan lepasnya jilbab Qory. Namun saya berusaha untuk bersifat netral dengan tujuan untuk tidak memperkeruh suasana dan tidak provokatif. Saya mendengar langsung melalui siaran televisi alasan utama Qory melepas jilbab adalah:†rambut adalah mahkota wanita yang indah dan harus diperlihatkanâ€. Statement ini jelas memperlihatkan kurangnya pengetahuan seorang Qory terhadap prinsip agama yang dianutnya padahal pemilihan puteri Indonesia mengutamakan 3B alias Brain Beauty Behaviour. Benarkah masih 3B yang dianut oleh panitia pemilihan puteri Indonesia? Ataukah  3B tersebut jadi 4B?

***

NB: Tulisan ini bukan bermaksud provokatif tapi lebih menyoroti pada sikap kita, meskipun kita memiliki 2 pandangan yang berbeda, agaknya itu bukan sebagai suatu pemecah terhadap kehidupan berbangsa bernegara kita. tetap satu INDONESIA Tulisan ini dimuat juga di blog Hadisome

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun