Mohon tunggu...
Hadi Samsul
Hadi Samsul Mohon Tunggu... Administrasi - Civil servant

HS Bandung Kompasianer “heubeul” , angkatan 2008

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Balik Sensus: Ketika F, P, dan V Dilafalkan Sama

9 Mei 2010   09:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:19 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_136990" align="aligncenter" width="300" caption="Deinda, Ineu, dan Pak RT berpose setelah berpanas-panas nyensus - dok.pribadi"][/caption] Ini adalah cerita lain seputar sensus penduduk yang saya laksanakan pada hari ahad 9 mei 2010 ini. seperti biasa kami berempat (saya, Deinda, Ineu, dan juga Pak RT) melaksanakan sensus di salah satu RT di wilayah blok garapan kami. Meskipun tugas saya sebagai koordinator tim adalah menyeleksi dan memeriksa pekerjaan teman-teman pencacah namun karena saya mengejar target untuk bisa diselesaikan cepat waktu sebelum 30 mei 2010, maka saya ikut turun menyensus ke rumah warga.

Kali ini cerita datang kembali dari Deinda. Deinda mendatangi salah satu rumah warga yang merupakan warga pendatang di daerah luar Jawa. Namanya Pak Valla Pasaribu. Mungkin karena Pak Valla ini mengerti bahwa orang sunda tidak bisa membedakan pelafalan huruf P, F, dan V, maka dia pun memberikan sedikit penjelasan kepada Deinda ketika menanyai namanya.

+ Nama Bapak Siapa?

= Victory

+ ohhh… (sambil menuliskan “Victory” di lembarsensus)

= Kok Victory?  saya Valla ditulisnya victory (Dia menuliskan namanya “Valla” di selembar kertas).

Deinda bingung. Kok Valla harus ditulis Victory. Akhirnya dia pun kembali bertanya:

“Jadinama Bapak siapa?”

“Iya, Valla tapi ditulis victory

Waduh jadi runyam gini. Deinda masih berkerut kening. Hingga akhirnya sang istri berteriak dari dalam.

“Namanya Valla, ditulis pake V.”

Hahaha… rupanya ada sedikit misskomunikasi antara Deinda dan Pak Valla. Mungkin Pak Valla mengerti bahwa pelafalan F, P, dan V bagi orang sunda adalah sama saja. Dibaca PE. Dan sebagai antisipasi bahwa namanya Valla dengan ejaan V-A-L-L-A, dia pun memberikan kode bahwa hurup depan namanya itu V yang jika dikodekan menjadi Victory. Dan sayangnya Pak Valla ini tidak menyebutkan namanya terlebih dahulu bahwa namanya Valla, tapi langsung menyebutkan victori sebagai kode hurup depannya. Jadi ditulis di lembar sensus adalah Victori hehehe.

~hs~

Satu lagi. Ketika Ineu dan Deinda selesai mencacah dari masing-masing rumah warga, mereka mendengar suara tangisan seorang tua dari salah satu rumah. Karena takut berhalusinasi, maka didengarkanlah terlebih dahulu suara tangisan itu. ternyata benar, suara tangis seorang emak-emak dari salah satu rumah.

Karena penasaran kedua petugas pencacah ini pun mendatangi rumah dimana emak-emak tersebut menangis.

Si emak tersebut menangis tapi tetep nyerocos bla bla bla… tapi tangisannya terdengar sedih.

Ineu dan Deinda serempak bertanya: “Mak, Kenapa?”

“Sakit Gigi….”

Babakantasik-09102010 (HS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun